Bocah SD Mengaku Dicegat dan Ditarik Dua Orang Tak Dikenal di Sidoarjo

Ilustrasi: Untuk menghindari potensi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, peran dan pengawasan orang tua pada anak perlu ditingkatkan. (Dok Jawa Pos)

Di depan satpam sekolah, R, kemarin pagi menangis. Salah seorang siswa SDN Sidokare 4 itu mengaku menjadi korban kejahatan. Saat hendak berangkat ke sekolah, bocah kelas V itu dicegat dua orang tak dikenal. Dia pun sempat ketakutan.

Kepala SDN Sidokare 4 Sumilah membenarkan laporan dari siswa dan guru kelas mengenai peristiwa tersebut. Kejadiannya sekitar pukul 06.30 WIB. Kalau jalan kaki, jarak rumah korban dengan sekolah hanya sekitar 5 menit.

Saat hendak masuk jalan perumahan menuju sekolah, lanjut Sumulah, tiba-tiba R diminta berhenti oleh dua orang, perempuan dan laki-laki. Kedua orang itu mengendarai sepeda motor matik. R mengaku tidak mengenalnya. Berdasar keterangan yang didapat Sumilah, R sempat diajak naik ke motor tersebut.

Korban menolak sehingga sempat terjadi tarik-menarik. Sampai akhirnya tangan pelaku perempuan digigit oleh R. ’’Selepas itu, anaknya langsung lari ke sekolah, lapor ke penjaga sekolah,’’ ujarnya.

Saat penjaga sekolah melihat ke lokasi kejadian, dua pelaku yang dimaksud R sudah tidak ada di tempat. Selepas mendengar kejadian itu, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kota Sidoarjo. Sekitar pukul 11.00 WIB petugas datang dan melakukan olah TKP sembari mencari beberapa bukti CCTV.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kota Sidoarjo I Komang Yuwandi Sastra mengatakan bahwa pelaku masih dalam penyelidikan.

Dari informasi yang berhasil digali dari beberapa sumber Jawa Pos yang tidak mau disebutkan namanya, kabarnya pelaku sudah bisa teridentifikasi oleh pihak kepolisian. Namun, diduga motif pelaku bukan hendak menculik si anak, melainkan pencurian dengan kekerasan (curas).

Modusnya, menggiring korban ke tempat sepi lalu mencopoti perhiasan korban yang berusia sekitar 11 tahun itu. Kejadian serupa memang beberapa kali juga pernah terjadi. Termasuk di wilayah hukum Sidoarjo.

Sementara itu, warga sekitar, Alviani, menyebut memang daerah sekitar sekolah cukup rawan, terlebih lokasinya di dalam perumahan dengan akses yang cukup mudah jika ingin pergi ke jalan raya.

Dia curiga kejadian itu bermotif perampasan HP. Apalagi, beberapa waktu lalu sempat ada siswa SD yang HP-nya dijambret orang saat bermain di musala sebelah sekolah. ’’Kalau waktu pastinya saya lupa antara bulan ini atau bulan kemarin kalau tidak salah,’’ tuturnya.

Kasihumas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono mengungkapkan bahwa kabar tersebut kemngkinan hoaks. ’’Berawal dari mimpi korban atau halusinasinya terus cerita ke guru, tidak ada kejadian dan motif penculikan itu,’’ ungkapnya.

(SMK Ma’arif Nu Prambon)

Sumber : www.jawapos.com

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :