Kehilangan Kaki, Pria di Mojokerto Ini Buat Bengkel Kaki Palsu

Sugeng yang kala itu baru berusia 18 tahun dibelikan orang tuanya kaki palsu. Sehingga ia bisa melanjutkan pendidikannya sampai tamat SMA. Namun, kaki palsu tersebut rusak. Sehingga saudara-saudaranya harus patungan untuk membelikannya kaki palsu kedua.

Pasalnya, pada masa itu harga protesis kaki tergolong mahal. Suami Puspito Rini (54) ini akhirnya bertekat membuat kaki palsu sendiri setelah protesis kaki keduanya lagi-lagi rusak.

“Awal mulanya berbekal sakit hati karena saat itu kaki palsu kan tidak ada yang murah. Tahun 1981 harganya Rp 2.250.000 sama dengan harga sepeda motor baru. Akhirnya saya eksperimen, saya harus bisa menyelesaikan masalah saya sendiri. Alhamdulillah saya bisa bikin kaki palsu untuk diri saya sendiri,” ungkapnya.

Berbekal kaki palsu buatannya setelah tamat SMA, Sugeng berjualan susu sapi dari warung ke warung hingga rumah ke rumah-rumah. Di sela rutinitasnya itu, ia autodidak mengembangkan kemampuannya membuat kaki palsu.

Sugeng mulai membantu membuatkan kaki palsu para korban kecelakaan tahun 1995. Awalnya dia mendatangi masing-masing rumah para korban dengan imbalan seikhlasnya. Ia hanya meminta para korban membeli sendiri material kaki palsu yang dibutuhkan.

“Proses belajarnya mengalir. Awalnya saya belajar membuat kaki palsu di bawah lutut. Kemudian datang permintaan kaki di atas lutut, otak saya berpikir. Alhamdulillah saya bisa membuat lutut generasi pertama,” terangnya.

Bengkel kaki palsu Than Must Soegeng Mirtha Production kini bisa membuat berbagai ukuran kaki palsu. Mulai dari kaki palsu di bawah lutut hingga kaki palsu di atas lutut. Kaki palsu buatan bengkel milik Sugeng ini bisa untuk berjalan di turunan dan tanjakan, untuk lompat, berlali, mengendarai sepeda motor dan menunaikan salat.

“Lutut generasi 9 namanya lutut maumere, bisa berputar. Kalau lutut generasi 10 biasanya untuk kaki palsu mulai paha kaki kiri, bisa untuk salat, untuk duduk tahiyat,” jelasnya.

Meski begitu, Sugeng tak henti-hentinya berinovasi untuk meningkatkan kemampuan kaki palsu buatannya. Khususnya pada bagian engsel lutut dan mata kaki atau tungkai. Lutut generasi 10 yang ia ciptakan sekitar 4 tahun lalu juga akan ia sempurnakan.

“Karena lutut generasi 10 masih belum sempurna, kelemahannya lemparan kakinya belum ada,” tandasnya.(tim/Sam)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :