Klaster Sidomulyo Kota Mojokerto Meledak, Ternyata Ini Pemicunya

Penyebaran COVID-19 di Klaster Sidomulyo, Kota Mojokerto semakin mengkhawatirkan, setidaknya virus ini telah menginfeksi 50 warga.

Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Jubir Satgas COVID-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, pihaknya terus berupaya mengungkap sumber awal penularan yang memicu Klaster Sidomulyo di Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon.

“Ada beberapa informasi, tapi masih kami telusuri lagi. Ada informasi beberapa warga sekitar pernah melakukan perjalanan ke Surabaya dalam rangka rekreasi ke Kenjeran. Itu terjadi di minggu kemarin sebelum kasus itu meledak,” kata Gaguk, Sabtu (19/6).

Informasi tersebut, lanjut Gaguk, menjadi bahan bagi tim tracing untuk melakukan penelusuran lebih lanjut. Menurut dia, tim berupaya memastikan warga Sidomulyo gang 3 ataukah gang 4 yang bertamasya, serta identitas mereka.

“Informasi ini yang menjadi bahan tim tracing untuk melakukan penelusuran lebih lanjut. Ini memang tantangannya berat bagi tim tracing. Karena tidak semua warga bisa memberi informasi lengkap,” terangnya.

Selain itu, lanjut Gaguk, pihaknya juga menerima informasi kegiatan padat karya membangun gorong-gorong di Sidomulyo gang 4 sebelum meledaknya Klaster Sidomulyo. Pembangunan tersebut memberdayakan warga setempat.

“Di lingkungan situ ada kegiatan padat karya membangun gorong-gorong. Pengerjaannya menggunakan warga setempat. Informasinya kegiatan itu memang ada sebelumnya, di Sidomulyo gang 4. (Apakah menjadi sarana transmisi? Kegiatan apa saja bisa menjadi sarana transmisi kalau tidak mematuhi prokes,” ungkapnya.

Selain menelisik sumber penularan, kata Gaguk, Satgas COVID-19 Kota Mojokerto juga berupaya mengidentifikasi potensi varian virus Corona baru, yang menginfeksi puluhan warga di Klaster Sidomulyo. Karena penyebaran COVID-19 di Klaster Sidomulyo tergolong cepat.

Berawal dari dua warga meninggal dunia akibat virus Corona di Sidomulyo gang 3 dan 4 pada 11-12 Juni lalu, saat ini sudah ada 50 warga yang terinfeksi COVID-19. Tiga di antaranya meninggal dunia. Untuk itu, sampel swab sebagian pasien klaster tersebut dikirim ke Tropical Disease Diagnostic Center (TDDC) Unair Surabaya.

“Sampel sudah dikirim ke Unair kemarin (16/6). Hasilnya belum keluar, itu prosesnya panjang, bisa dua sampai tiga minggu,” lanjutnya.

Kota Mojokerto saat ini berstatus zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penyebaran COVID-19. Jumlah warga terinfeksi virus Corona bertambah 21 orang pada Jumat (18/6). Yakni dari 2.775 jiwa pada Kamis (17/6) menjadi 2.796 jiwa. Terdiri dari 122 pasien dalam perawatan, 2.484 pasien sembuh, serta 190 pasien meninggal dunia.(tim/Sam)

Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :