Dalam 5 Hari, 519 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh, Ini Kata Walikota

Penyebaran virus corona di Surabaya memang sangat drastis, hingga membuat Surabaya masuk zona merah pekat.

Berdasarkan data dari Grafik Perkembangan Persebaran COVID-19 Perhari di situs milik Pemprov Jatim, menyatakan :

Kota Surabaya
– Terkonformasi Positif : 2880
– Sembuh : 742
– Dirawat : 1872
– Meninggal : 266
– PDP : 3236
– ODP : 3831

Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya mengungkapkan, dalam lima hari terakhir angka kesembuhan pasien positif Covid-19 meningkat signifikan. Yakni, tercatat, 519 pasien positif Covid-19 sembuh pada tanggal 1-5 Juni 2020.

Kata Risma, adanya peningkatan jumlah pasien sembuh tersebut tak lepas dari upaya testing, tracing, and therapy (3T) yang dilakukan Pemkot Surabaya.

Diantaranya, adanya dukungan mobil laboratorium dari BNPB dan BIN untuk melakukan rapid test dan tes swab massal selama tujuh hari terakhir di berbagai lokasi.

“Adanya dukungan mobil PCR (polymerase chain reaction) ini yang menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien itu,” kata Risma di Balai Kota Surabaya, seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/6/2020)

Risma berharap, tren banyaknya pasien positif Covid-19 yang sembuh ini akan terus terjaga. Sebab, Surabaya telah memiliki mobil PCR untuk memeriksa sampel cairan tenggorokan atau swab pasien positif Covid-19.

Dengan adanya mobil ini, warga yang seharusnya sudah harus swab yang kedua, namun terkendala peralatan bisa menggunakan mobil PCR. “Kini percepatan itu bisa kelihatan,” ujarnya.

Risma juga mengimbau semua pasien sembuh agar tidak lengah dan lalai.
“Karena itu saya tidak mau warga lengah meskipun mereka sudah dinyatakan sembuh oleh dokter,” tuturnya

Sementara itu, Febria Rachmanita, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kesembuhan meningkat.

Salah satunya, dukungan moril petugas medis di rumah sakit dan pusat karantina yang membuat pasien menjadi gembira.

“Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur,” ungkapnya.(tim/say)

Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Kompas.com

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :