Tawuran Demi Konten, 7 Remaja Ini Nangis Seharian Saat Diamankan Aparat

Polisi mengembalikan 7 remaja pembuat video tawuran bawa celurit demi konten ke orang tuanya.

Para remaja tersebut berasal dari Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Kelurahan Pohjentrek merupakan lokasi Makam China lokasi pembuatan video tawuran.

Polisi membeberkan kronologi penangkapan 7 remaja yang masih duduk di bangku SMP itu. Mereka disebut terus menangis saat berada di kantor polisi.

“Setelah video viral, kami diperintah kapolres mencari mereka untuk memastikan benar nggak itu untuk konten. Kami cari satu persatu akhirnya ketemu semua, kita bawa ke polsek,” kata Kapolsek Purworejo, Kota Pasuruan, Kompol Tatuk Irianto, Selasa (23/11/2021).

Tatuk mengatakan, 7 remaja di bawah umur itu dibawa ke mapolsek Kamis (18/11) pukul 10.00 WIB. Sejak tiba di kantor polisi, mereka terus menangis.

“Nangis. Kepegang (Ketangkap) mulai pukul 10.00 WIB, sampai sore nangis terus, minta dipulangkan. Mereka bilang video itu untuk konten,” terang Tatuk.

Pada sore hari, 7 remaja itu diperiksa pihak Unit PPA Sat Reskrim Polres Pasuruan karena masih di bawah umur. Mereka diperiksa maraton dan menginap di kantor polisi.

“Diperiksa 24 jam. Setelah dipastikan video memang untuk konten, esok harinya mereka membuat surat pernyataan. Meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatannya,” pungkas Tatuk.

Sebelumnya, video viral aksi tawuran kelompok remaja membawa celurit meresahkan warga. Video itu direkam di Makam China Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.

Para remaja pembuat video diamankan sehari setelah video viral. Para pelaku mengaku membuat video untuk konten Youtube. Para remaja ini sudah dikembalikan ke orang tua masing-masing.

Dalam video itu, tampak dua kelompok remaja saling berhadap-hadapan dengan membawa celurit dan cambuk di sebuah makam. Sebelumnya, beberapa remaja menunggu di bawah pohon dan duduk-duduk di atas motor dengan membawa cambuk.

Sejurus kemudian, beberapa remaja lain datang dari arah depan dan membawa senjata tajam celurit.

“Hei teko, teko woi (Hei datang, hei datang). Santai-santai woi,” teriak salah satu remaja.

Mereka saling melontarkan kata-kata dengan nada keras. Sejurus kemudian mereka duel dengan celurit.

Di video kedua, tampak salah seorang remaja yang tawuran terkapar. Remaja memakai topi tersebut terlihat mengalami luka di kaki.

“Hei ewangi hei tulungono iki (Hei bantu hei ditolong,” teriak salah satu remaja yang terekam video.

(Tim/Sam)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :