Hampir Dua Minggu, 70 Persen Candi di Pandegong Jombang Terpetakan

Ekskavasi tahap pertama di Situs Pandegong Jombang selama 10 hari telah usai. Para arkeolog telah mengupas 70 persen bangunan candi di situs tersebut.

Situs Pandegong terletak di tengah persawahan Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno. Ekskavasi situs ini digelar tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim yang didanai Pemkab Jombang pada 12-21 November 2021.

“Kami perkirakan sudah 70 persen pekerjaan kami dari tujuan mencari bentuk denahnya, dari 70 persen itu kami sudah mengetahui dimensi candi ini,” kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Pandegong, Vidi Susanto kepada wartawan, Senin (22/11/2021).

Bangunan candi di Situs Pandegong, lanjut Vidi, mempunyai luas 7,8 x 7,8 meter persegi. Masih terdapat sekitar 30 persen struktur candi yang terpendam oleh tanah dan pepohonan.

Pintu masuk candi berada di sisi barat berupa struktur tangga yang juga berbahan bata merah kuno. Panjang tangga dari barat ke timur 210 cm, lebar selatan ke utara 230 cm dan tinggi pipi tangga 100 cm.

Di sebelah barat candi, tim ekskavasi menemukan struktur lain. Hanya saja struktur tersebut tersisa satu lapis bata merah kuno saja. Temuan baru ini menjadi indikasi adanya struktur lain yang masih satu konteks dengan candi.

“Hanya tersisa satu lapis, tapi membentuk pola yang sejajar dengan arah hadap candi ini. Masih kami dalami apa fungsi struktur itu. Temuan ini menjadi pertimbangan kami adanya potensi lain, kalau tahun depan memang ada ekskavasi tahap kedua. Kemungkinan ada struktur lain yang berkonteks dengan candi ini,” terangnya.

Tim ekskavasi Situs Pandegong juga menemukan dua arca berbahan batu andesit pada sisi barat bangunan candi. Yakni Arca Nandiswara kepala sampai pinggang dengan tinggi 31 cm dan lebar 26 cm. Arca kedua adalah Mahakala setinggi 63 cm, lebar 30 cm dan tebal 13 cm.

Kedua arca ditemukan di bangunan sisi barat candi yang menjadi pintu masuk ke bangunan sakral. Arca Nandiswara pada relung sisi kanan, sedangkan Mahakala pada relung sisi kiri candi. Kedua arca menjadi penjaga bangunan paling sakral di candi tersebut.

Tidak hanya itu, tim ekskavasi Situs Pandegong juga menemukan sebuah batu yoni yang mempunyai tinggi 50 cm dengan lebar setiap sisinya 60 cm. Temuan arca dan yoni menjadi bukti candi tersebut beraliran Hindu Siwa.

“Interpretasi sementara fungsinya memang untuk pemujaan, struktur candi ini mengarah ke Hindu Siwa. Berdasarkan temuan arca di pintu depan ada Nandiswara dan Mahakala. Sebelah utara kemungkinan ada Durga, sisi timur Ganesa, sebelah selatan Resi Agastya,” jelas Vidi.

Pascaekskavasi tahap pertama, Vidi berharap pemkab Jombang melindungi Situs Pandegong dari berbagai potensi kerusakan. “Setelah ekskavasi struktur sudah tampak, butuh penanganan misalnya diatapi, butuh penjagaan ekstra,” terangnya.

Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Jombang Iswahyudi menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Menganto untuk melindungi Situs Pandegong. Berbagai temuan fragmen keramik maupun arca telah dititipkan ke pihak desa.

“Pihak desa bersedia membangunkan pagar pengaman dan atap pelindung,” ujarnya.

Iswahyudi menjanjikan kajian terhadap Situs Pandegong akan terus berlanjut. Menurutnya, anggaran untuk ekskavasi tahap dua telah disiapkan.

“Insyaallah nanti kami koordinasikan dengan pimpinan kami. Intinya anggaran kami sudah siap untuk ekskavasi lanjutan,” pungkasnya.(tim/Sam)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :