Ini Curhat Dokter RSU di Mojokerto Soal Stok Oksigen Menipis hingga Tolak Pasien

Akibat tak menentunya pasokan oksigen medis dari depo ini membuat suplai oksigen ke ruang-ruang perawatan pasien COVID-19 di RSUD Prof dr Soekandar beberapa kali mati.

Selain oksigen kemasan tabung, ruang-ruang perawatan mendapat pasokan oksigen dari tabung besar di bagian belakang rumah sakit yang berisi oksigen liquid. Tabung besar itu biasa disebut oksigen central.

“Mulai hari Selasa (6/7) pagi beberapa kali mati. Datang pasokan cuma cukup untuk 4 jam. Setiap kali seperti itu. Padahal saat mengisi mereka harus mematikan aliran oksigen sekitar 5-10 menit. Kalau suplainya kecil-kecil gitu, setiap satu jam, dua jam itu mati. Bayangkan yang di ICU yang benar-benar butuh ventilator kan tidak bisa nyala tanpa oksigen central. Kalau kami memasukkan orang dengan kondisi gitu, dengan risiko mati oksigennya, bagaimana ya rasanya melihat orang megap-megap di situ. Kondisinya ngos-ngosan di dalam, kami melihatnya tidak tega,” terangnya.

Ia berharap, Pemkab Mojokerto segera turun tangan menjamin pasokan oksigen medis untuk RSUD Prof dr Soekandar kembali lancar. “Minimal pasokan oksigen tepat pada waktunya. Kami tidak akan menolak pasien kalau semuanya itu dicukupi,” cetusnya.

Selain IGD, 5 ruangan operasi di RSUD Prof dr Soekandar juga ditutup total sejak Minggu (4/7). Satu di antaranya ruangan operasi khusus pasien COVID-19 terpaksa disetop karena sejumlah tenaga kesehatan (nakes) terinfeksi Virus Corona.(tim/spo)

Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :