PPKM Darurat, Bundaran Waru Ditutup 24 Jam Hingga 20 Juli

Pemerintah kota Surabaya menutup akses masuk Bundaran Waru hingga 20 Juli atau berakhirnya masa PPKM darurat, penutupan dilakukan untuk membatasi mobilitas masyarakat yang tinggi.

Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP mengatakan, penutupan Bundaran Waru akan dilakukan selama 24 jam sampai PPKM ini selesai.

“Tentunya selama PPKM darurat ini akan ada evaluasi lagi lebih lanjut. Baru nanti penentuan berikutnya. Tapi intinya ini dilakukan selama PPKM darurat. Dan akan dilakukan selama 24 jam,” terang Teddy, Rabu (7/7).

Meski begitu, lanjut Teddy, pihaknya akan memberikan pengecualian kepada sejumlah pekerja essential dan critical. Adapun syaratnya yakni mampu menunjukkan identitas atau surat tugas kerja dari instansi.

Dengan pengecualian terutama di sektor essential dan critical, kemudian kendaraan tenaga medis dan logistik. Kami akan selektif dan mereka bisa menunjukkan kartu identitasnya atau surat tugasnya maka akan kami perkenankan,” kata Teddy.

Pantauan di Bundaran Waru, memasuki sore hari tampak terlihat lebih lengang. Sebaliknya di jalan alternatif atau jalan tikus menuju ke arah Surabaya semakin ramai.

Salah satu jalan tikus yakni di Jalan Dukuh Menanggal. Di jalan tersebut arus kendaraan dari arah Sidoarjo dan Surabaya cukup ramai. Bahkan itu sudah terjadi sejak sekitar pukul 10.00 WIB.

“Dari pagi pukul 10.00 WIB sudah ramai. Imbas Bundaran Waru ditutup total. Makanya jadi lewat sini semua,” ujar Nur (40) warga setempat.

Menurut Nur, jalan tikus di Dukuh Menanggal ini merupakan satu-satunya yang terdekat dari Sidoarjo ke Surabaya. Untuk itu, jalan ini menjadi satu-satunya akses masuk ke Kota Pahlawan.

“Cuma ini Dukuh Menanggal. Ada satu lagi di pabrik paku. Tapi kan muternya jauh dan ruwet itu. Dan kalau gak hapal malah kesasar,” tandas Nur.(tim/Sam)

 

Redaksi : Suara Jawa Timur

Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)

 

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :