Satu Keluarga di Bojonegoro Tewas Tersetrum Jebakan Tikus, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Iwan Hari Poerwanto/Foto: Ainur Rofiq

Bojonegoro – Kasus satu keluarga tewas tersetrum jebakan tikus berlanjut ke ranah hukum. Polisi sudah menetapkan dua tersangka.

Penyidik Polsek Kanor yang di-back up Tim Reskrim Polres Bojonegoro, siang ini menetapkan dua tersangka berinisial T dan S. Kasus tewasnya satu keluarga karena jebakan tikus listrik itu terjadi di persawahan Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor.

“Dari hasil pemeriksaan para saksi dan gelar perkara, akhirnya tim penyidik menetapkan dua tersangka. Yakni inisial S dan T,” kata Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Iwan Hari Poerwanto, Selasa (13/10/2020).

Menurutnya, dua tersangka itu saat ini sedang menjalani pemeriksaan di ruang Reskrim Polsek Kanor. Tersangka T merupakan tetangga korban.

T yang memberi izin tersangka S mengambil arus listrik dari rumahnya untuk keperluan jebakan tikus di sawah. S merupakan pemilik sawah berjebakan tikus listrik itu, yang menewaskan satu keluarga.

Polisi juga telah mengamankan beberapa alat bukti. Di antaranya bambu penyangga kawat yang digunakan untuk jebakan tikus, beberapa sandal korban yang tercecer di lokasi, dan hasil visum dari Tim Inafis serta dokter, yang menyatakan ada luka bakar pada beberapa bagian tubuh korban.

“Alat bukti sudah kita amankan semua dari lokasi kejadian,” lanjutnya.

Minggu (11/10), satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum di sawah. Mereka menjadi korban jebakan tikus listrik.

Korban terdiri dari seorang pria bernama Parno (55), istrinya Riswati (50) serta dua anaknya, Jayadi (32) dan Arifin (21). Informasi yang dikumpulkan oleh petugas Polsek Kanor, sekitar habis magrib, Parno bersama anak pertamanya Jayadi pergi ke sawah yang tak jauh dari rumahnya.

Mereka hendak mengairi sawah. Namun sebelum tiba di sawahnya, ada bambu penyangga kawat aliran listrik jebakan tikus, yang roboh ke sawah di sekitarnya. Karena gelap, korban diduga tidak tahu kalau ada kawat tercecer di tanah. Sehingga keduanya tersetrum dan tewas.

Karena hingga sekitar pukul 22.00 WIB Parno dan Jayadi tak kunjung pulang, Arifin dan ibunya mencari ke sawah. Namun diduga karena tidak mengetahui di jalan menuju sawahnya ada kawat listrik yang tergeletak di tanah, keduanya turut tersetrum dan meninggal di lokasi.

Sumber: detik.com (naskah berita asli)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :