Tak Pakai Masker, 54 Warga Sidoarjo Dihukum Ngaji di Makam Pasien Covid-19

Warga Sidoarjo yang tak pakai masker dihukum ngaji di makam COVID-19/Foto: Suparno

Sidoarjo – Sebanyak 54 warga Sidoarjo yang mengabaikan protokol kesehatan kena hukuman. Hukumannya, mereka diajak ngaji bareng di pemakaman pasien COVID-19 di Delta Praloyo di Jalan Lingkar Timur, Sidoarjo.

Mereka yang kena hukum adalah yang terjaring razia jam malam karena tidak memakai masker. Razia digelar petugas gabungan yang terdiri atas polisi, TNI, dan Satpol PP. Sasaran razia adalah warkop dan kafe.

Setelah terjaring razia, warga yang melanggar diajak ke pemakaman pasien COVID-19. Sekitar pukul 23.20 WIB, mereka mulai ngaji bareng yang dipimpin salah satu warga yang melanggar protokol kesehatan tersebut.

Setelah doa bareng dan membaca tahlil selesai sekitar pukul 23.45 WIB, mereka tidak boleh meninggalkan tempat. Mereka diharuskan tetap duduk di sebelah tiap-tiap pusara pasien COVID-19 untuk merenungi kesalahannya. Kemudian sekitar pukul 00.20 WIB mereka baru diizinkan meninggalkan pemakaman pasien COVID-19.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan selama ini warga di Sidoarjo masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Kedisiplinan warga masih kurang, terutama yang tidak menggunakan masker dan melanggar jam malam.

“Mereka yang terjaring razia jam malam dan tidak menggunakan masker diberi sanksi sosial ngaji bareng dan baca tahlil di TPU COVID-19 di Delta Praloyo,” kata Sumardji kepada wartawan di lokasi ngaji bareng, Sabtu (4/9/2020).

Sumardji menambahkan sebenarnya pihaknya sering melakukan razia seperti ini, dan mereka yang terjaring diberi sanksi sosial. Namun warga di Sidoarjo masih banyak yang bandel.

Razia dilakukan di beberapa titik, di antaranya di Kecamatan Kota, Buduran, dan Candi. Razia seperti ini akan terus dilakukan untuk memberikan edukasi ke warga Sidoarjo tentang bahaya COVID-19.

“Ini salah satu upaya untuk membuat mereka jera. Selain itu, ini bentuk penyampaian moral ke warga Sidoarjo tentang bahaya COVID-19. COVID-19 itu nyata,” jelas Sumardji.

David (27), salah satu warga yang terjaring razia, mengaku kapok dan tidak akan mengulangi lagi. Dia berjanji akan menggunakan masker setiap keluar dari rumah.

“Saya merasa takut, malam-malam ngaji bareng baca tahlil di tengah pusara pasien COVID-19,” kata David.

Hal yang sama disampaikan Robby Alfian (24). Warga Surabaya ini mengatakan, saat terjaring razia, dirinya bersama teman-temannya sedang jalan-jalan ke alun-alun Sidoarjo.

“Kebetulan kami bertiga ini tidak memakai masker. Setelah dibawa ke makam pasien COVID-19, saya sangat-sangat takut. Selain suasana malam hari, juga takut tertular virusnya,” kata Robby.

Sumber: detik.com (naskah berita asli)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :