Peredaran Ganja Sintetis Surabaya Ternyata Pasar Luar Jawa, Ini Daftar Harga dan Kandungannya

Foto : Istimewa

Polda Jatim berhasil meringkus 4 orang di sebuah kamar di salah satu aparteman Surabaya, yang digunakan untuk home industry ganja sintetis, Jumat kemarin (07/02/2020).

Keempat orang yang diringkus itu diantaranya, Aisul Riswad (29), Wahab (25), Noer (30), dan Rico (19). Mereka berperan sebagai peracik zat kimia, pengemas dan kurir ganja sintetis. Saat digerebek, keempat pemuda tersebut tengah asyik berpesta sabu-sabu di dalam kamarnya.

Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, home industry ganja sintetis tersebut sudah beroperasi sejak September 2019. Bahkan para tersangka sudah mengedarkan ganja sintetis ke kota-kota besar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Makassar. Pola pengedarannya melalui media sosial, yang kemudian dikirim lewat jasa pengiriman.

AKBP Nasriadi Wadirreskoba Polda Jatim mengatakan, untuk mengelabuhi petugas, paket ganja sintetis itu dicampur dengan bahan lainnya. Seperti pakan ikan, pakan burung, dan lainnya agar paket itu lebih berat dan tidak dicurigai oleh petugas.

“Sejak September. Jadi disini (kamar apartemen, red) adalah tempat produksinya dan kemudian disebarkan di kota-kota besar di Indonesia. Tersangka merupakan pengangguran ya. Saat dilakukan penggerebekan mereka sedang melaksanakan pesta sabu-sabu,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam sebulan mereka (para tersangka) bisa memproduksi sekitar 50 Kg ganja sintetis. Dan harganya lebih mahal dari ganja biasanya. Bahkan mereka menjualnya dengan harga per paketnya sekitar Rp 400 – 600 ribu.

Para tersangka juga mengaku mendapatkan bahan-bahan pembuatan ganja tersebut dari wilayah Jawa Barat. Kemudian diolah di daerah Malang dan Nganjuk, serta dibawa ke Surabaya untuk dicampur zat kimia, dikemas dan diedarkan.

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan zat-zat kimia seperti alkohol 80 persen, zat esensial, zat pewarna dan zat perasa. Kata Nasriadi, efek halusinasi dari ganja sintetis itu lebih berbahaya dan menyerupai tembakau gorilla.

“Mereka sebut, tembakau gayo yang mereka dapatkan dari Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Kemudian dibawa ke sini dan dicampur dengan zat kimia. Zat itu dikirim oleh bosnya, yang saat ini sedang kami kejar,” tegasnya. (tim/spo)

 
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : suarasurabaya.net

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :