Sebanyak 514 kantong darah di PMI Surabaya terinfeksi penyakit menular. Akibatnya, 514 kantong darah tersebut harus dibuang.
Kabag Pelayanan dan Humas UDD PMI Kota Surabaya, dr Wandai Rasoetedja menjelaskan selama periode bulan Januari hingga Juni 2022 pihaknya menerima sekitar 66.274 ribu kantong darah.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 514 kantong darah diketahui terdeteksi infeksi penyakit menular,” kata dr Wandai saat dihubungi, Jumat (22/7/2022).
Dari 514 kantung tersebut, darah terinfeksi penyakit menular. Rinciannya 213 kantong darah diantaranya terkena penyakit Hepatitis B. Kemudian 139 kantong darah terinfeksi penyakit Hepatitis C, 110 kantong darah terinfeksi penyakit sipilis, dan 52 kantong darah terinfeksi HIV.
dr Wandai mengatakan kantong darah yang terinfeksi penyakit menular itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan. Yakni Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) yang dilakukan setelah darah diambil dari pendonor.
“Saat darah sudah diambil. Akan dilakukan beberapa pemeriksaan, di antaranya terkait golongan darah, screening antibodi, dan pemeriksaan IMLTD,” jelasnya.
Dengan pemeriksaan IMLTD yang bersifat screening, sekecil apapun virus bisa terdeteksi. Jika hasil dari IMLTD dinyatakan reaktif, maka darah tersebut akan dilakukan karantina dahulu.
“Jadi, kalau hasilnya positif kantong darah tersebut akan dipisahkan dengan stok darah lain dan akan dibuang,” ujarnya.
Setelah itu, PMI akan melakukan pemanggilan kepada pendonor. Khususnya untuk dilakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali dalam satu bulan selama tiga bulan.
“Total pemeriksaan sebanyak sembilan kali. Kalau negatif ketiganya baru bisa donor lagi,” pungkasnya.(tim/Sam)