Sembilan ABK MV Voyager yang sempat terkatung-katung di Perairan Guam, Amerika Serikat akhirnya berhasil pulang ke tanah air. Mereka mendarat di Indonesia, Jumat (5/11) malam.
“Akhirnya, 9 ABK MV Voyager yang terkatung-katung di Perairan Guam, Amerika Serikat, Jumat malam waktu Indonesia sudah mendarat di Indonesia,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo Sabtu (6/11/2021).
Himawan mengatakan mereka langsung menjalani karantina di Jakarta. Informasi ini, lanjut Himawan disampaikan oleh kapten kapal tersebut, Kapten Agus. Sebelumnya, pihak Disnakertrans senantiasa berkomunikasi untuk memantau perkembangan kepulangan para ABK.
Setelah menjalani karantina, Himawan mengatakan mereka berencana menemui perusahaan yang memberangkatkan di Jakarta. Hal ini untuk meminta bantuan biaya tiket lokal dan uang untuk keluarga.
Kabar kepulangan crew Voyager ini disambut gembira keluarga dan Pemprov. Jika dibutuhkan, Himawan mengatakan pihaknya siap membantu kepulangan para kru dari bandara Juanda dan mengantar sampai ke daerah asal.
“Pemprov Jatim dan Pemkot Batu siap membantu kepulangan para kru dari bandara Juanda dan mengantar sampai ke daerah asal,” tambah Himawan.
Diketahui, para ABK ini berasal dari Kota Batu, Jatim. Mereka tergabung dengan sebuah agensi bernama PT Laut Sarlito. Mereka melakukan pengiriman Kapal MV Voyager untuk dijual. Para kru berangkat dari Bali menuju Guam. Namun sampai di tujuan, ternyata tidak ada pembeli. Sementara pemilik kapal berada di Kanada.
“Berhubung kapal tidak ada yang membeli, pihak owner tidak bisa membayar gaji, dan tidak bisa memulangkan kru. Sudah lima bulan lebih kru tidak digaji, dan semua kru ingin kembali pulang ke Indonesia,” papar kapten Agus.
Mereka sempat terkatung-katung di perairan Guam hampir 5 bulan. KBRI dan semua institusi telah berupaya membantu dan memulangkan. Upaya ini pun membuahkan hasil.(tim/Sam)