Penjualan nisan di Kota Pasuruan naik dua kali lipat sejak pandemi COVID-19. Para pembuat nisan mengaku sejak sebulan ini menerima banyak pesanan.
Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Mohammad Ali (55) salah satunya. Pembuat nisan di Kelurahan/Kecamatan Gadingrejo, mengatakan kenaikan pesanan nisan terasa sejak bulan Juni 2021. Ali menerima pesanan dari sejumlah toko langganan.
“Kenaikan pesanan sudah terjadi sejak sebulan lalu. Biasanya sehari laku 5 sekarang 10 pasang,” kata Ali, Rabu (28/7/2021).
Pria yang sudah 10 tahun menggeluti usaha pembuatan nisan ini mengaku kewalahan karena banyaknya pesanan. Sehari dia hanya mampu membuat 10 pasang nisan. Sementara permintaan toko lebih banyak.
“Kemampuan saya membuat nisan hanya 10 perhari. Toko-toko kadang minta 15 hingga 20 nisan,” jelasnya.
Baca juga:
Kisah Terpendam Situs Kubur Jago, Ayam Dierami Ular Menangkan Sayembara Majapahit
penjualan nisan makam di pasuruanPenjualan nisan makam di Pasuruan/ Foto: Muhajir Arifin
Apalagi, jelas Ali, proses pembuatan nisan relatif lama. Pengerjaan nisan yang terbuat dari pasir dan semen ini memakan waktu sekitar 4 jam. Sementara pengeringan dilakukan sekitar 2 hari.
“Pengeringannya yang lama,” ungkapnya.
Sementara Ali mengaku menjual sepasang nisan Rp 40 ribu. Dan dalam sehari dia bisa mengantongi omzet Rp 400 ribu dengan keuntungan Rp 200 – Rp 250 ribu dari 10 nisan.
Sedangkan Supardi (64), pembuat nisan lainnya mengakui hal yang sama. Penjualan nisannya naik justru beberapa bulan terakhir. “Setiap hari, saya menjual 10-15 pasang nisan,” kata warga Kelurahan/Kecamatan Gadingrejo.
Berbeda dengan Ali, Supardi tidak menjual nisan ke toko. Warga langsung membeli nisan ke rumahnya. “Saya jual Rp 40 ribu per pasang,” kata pria yang baru menggeluti pembuatan nisan sejak 6 bulan lalu.(tim/sam)