Masa Pandemi, Tradisi Larung Saji di Pantai Serang Blitar Digelar Terbatas

Tradisi larung saji di Pantai Serang Blitar/Foto: Erliana Riady


Blitar – Tradisi larung saji di Pantai Serang Blitar tetap digelar. Namun menyesuaikan pandemi COVID-19, jumlah yang hadir di lokasi ritual dibatasi hanya 65 orang.

Tak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ubo rampe dalan ritual larung saji untuk memperingati Tahun Baru Islam 1442 H tidak berubah. Ada tumpeng lanang dan wadon sebagai simbol harmonisasi alam. Kedua tumpeng ini akan dilarung ke tengah laut lepas, usai dilaksanakan doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan warga.

Yang berbeda, panitia membatasi jumlah yang hadir di areal ritual hanya 65 orang. Jumlah ini, sudah termasuk dengan warga yang membawa gunungan serta yang mengemudikan perahu untuk melarung gunungan. Kegiatan ini akan juga dibuat dengan lebih sederhana. Jika di tahun sebelumnya diadakan arak-arakan untuk gunungan, tahun ini ditiadakan.

“Karena sudah tradisi sesuatu yang pakem tetap kami laksanakan. Namun karena Kecamatan Panggungrejo masih zona merah, sehingga pelaksanaannya harus ketat menegakkan protokoler kesehatan,” jelas Kades Serang Dwi Handoko Pawiro, Jumat (21/8/2020).

Dalam kepanitian, pihak desa juga melibatkan Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar. Semua yang hadir di acara ini diperiksa suhu tubuhnya, wajib memakai masker, dan mencuci tangan terlebih dahulu.

Tradisi larung saji pada tahun sebelumnya dilaksanakan di Pantai Tambak Kecamatan Wonotirto. Agustus tahun 2019, ritual yang telah menjadi tradisi warga Blitar tiap tahun baru Islam ini, ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Dan tahun ini, dilaksanakan di Pantai Serang karena Pantai Tambakrejo belum dibuka untuk umum. Sedangkan Pantai Serang, telah dibuka untuk umum sejak tanggal 4 Juli lalu. Walaupun Kecamatan Panggungrejo masih zona merah penularan virus Corona, namun Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar telah merekomendasikan destinasi wisata pantai ini kembali dibuka.

“Kami sudah mendapat rekomendasi, sudah di evaluasi ulang dan dinyatakan aman dibuka untuk umum. Termasuk pelaksanaan larung saji tahun ini. Semoga pandemi segera berlalu, semua kembali dengan kenormalan baru untuk Kabupaten Blitar yang lebih baik,” pungkasnya.

Sumber: detik.com (dikutip sepenuhnya)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :