Surabaya – Suhu udara di beberapa wilayah Jawa Timur terasa lebih dingin dari biasanya. Bahkan, suhu dingin ini lebih terasa di pagi hingga malam hari. Apa yang sebenarnya terjadi?
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan kejadian ini wajar terjadi di musim kemarau. Hal ini kerap disebut bediding. Teguh menambahkan suhu udara hari ini diprakirakan berkisar antara 11 derajat di pagi hari hingga mencapai 35 derajat celcius.
“Bediding adalah kondisi di mana pada malam hingga pagi hari terasa lebih dingin dari biasanya. Hal ini termasuk yang wajar dan normal terjadi pada saat musim kemarau,” kata Teguh di Surabaya, Senin (27/7/2020).
Teguh menambahkan bediding ini terjadi hampir di seluruh wilayah Jatim. Bediding terjadi pada saat musim kemarau saat tutupan awan sedikit pada malam hari, bahkan tidak ada sama sekali.
“Karena memang suhu dingin di wilayah Jatim hampir merata,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pada malam hari, nilai radiasi matahari yang sampai ke bumi adalah nol. Jadi, energi yang menghangatkan permukaan bumi adalah energi yang berasal dari gelombang panjang yang dipancarkan bumi.
Sedangkan jika kondisi langit berawan, maka energi yang dipancarkan menuju angkasa sebagian akan dipantulkan kembali menuju bumi. Namun, jika di langit tidak ada tutupan awan sama sekali, maka energi yang dipancarkan bumi akan lepas ke angkasa tanpa ada yang dipantulkan kembali ke bumi, sehingga suhu udara akan semakin dingin.
Selain itu, Teguh menyebut pada prakiraan cuaca hari ini, kelembaban udara berkisar antara 35-100%. Sedangkan angin dominan dari Tenggara ke Timur dengan kecepatan 5 sampai 30 KM per jam.