Dampak mewabahnya virus Corona di Indonesia sudah berimbas pada perekonomian masyarakat. Pemerintah sudah menyiapkan berbagai macam program bantuan, melalui masing-masing kementerian dan lembaga.
Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, berbagai program pemerintah ini difokuskan untuk membantu masyarakat yang mata pencahariannya tedampak oleh Covid-19.
Berdasarkan unggahan dari Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di akun Twitter resminya @fadjroeL, sedikitnya ada tiga jenis program khusus yang berhubungan dengan ketenagakerjaan tersebut:
1. Kartu Prakerja
Kartu Prakerja yang sudah dimulai Sabtu (11/04) merupakan salah satu bantuan yang diberikan bagi para pekerja yang terdampak Covid-19. Anggaran program ini yang semula sebesar Rp 10triliun ditingkatkan menkadi Rp 20 triliun yang menyasar 5,6 juta orang.
“Tentang Kartu Prakerja, anggaran Kartu Prakerja dinaikkan dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun. Jumlah penerima manfaat menjadi 5,6 juta orang” kata Presiden Jokowi, Selasa lalu (31/03).
Prioritas diberlakukan untuk para pencari kerja dan pelaku usaha kecil yang terdampak Covid-19. Setiap peserta akan menerima bantuan uang sebesar Rp 3.550.000 untuk biaya pelatihan dan insentif.
2. Padat karya tunai
Melansir Kontan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 16,9 triliun untuk program padat karya tunai, yang bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat selama terjadinya pandemi virus corona.
Program ini akan dilaksanakan di sejumlah kementerian untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa, dengan sasaran 59.000 pekerja. Sementara di Kementerian PUPR, targetnya adalah 530 ribu tenaga kerja dengan total nilai Rp 10,2 triliun.
Program serupa juga akan dikerjakan oleh kementerian lain seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Perhubungan.
Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) menyatakan, pemerintah akan memberikan upah lebih besar daripada bahan baku saat program padat karya tunai dilaksanakan. Program ini diupayakan bisa memberi upah kepada pekerja setiap hari.
3. Program keselamatan Polri
Melansir Kompas.com (9/4/2020), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa sebanyak 197.000 sopir taksi, kernet, serta sopir bus dan truk akan diberikan insentif sebesar Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan.
Bantuan ini akan dilakukan oleh Polri melalui program keselamatan. Adapun dana yang dianggarkan untuk program ini mencapai Rp 360 miliar.
“Ini seperti Program Kartu Prakerja yang mengombinasikan bansos dan pelatihan,” kata Jokowi, Kamis (9/4/2020).
Lesani Adnan, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) mengatakan, apa yang disampaikan presiden sebagai jawaban dari pengajuan IPOMI. “Teknisnya seperti apa, belum ada pernyataan jelasnya,” ungkapnya.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Kompas.com/link berita asli