Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo belum dapat memastikan penyebab meninggalnya Imam Suhrowardi, peserta resepsi harlah satu abad Nahdlatul Ulama. Pemuda 22 itu dinyatakan meninggal saat dibawa ke Klinik Bersalin Bunda, Tanggulangin.
Kepala Dinkes Sidoarjo Fenny Apridawati mengatakan, pihaknya baru mengetahui hal tersebut setelah dihubungi Dinkes Jombang. Dimana Kepala Dinkes Jombang meminta konfirmasi terkait kabar salah satu warga Jombang yang meninggal di Sidoarjo.
Setelah beberapa lama kemudian, pihaknya baru mendapatkan informasi jika pemuda asal Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno Jombang tersebut sudah berada Klinik Bunda Tanggulangin, dan dinyatakan meninggal.
Fenny menyatakan jika korban dibawa oleh kedua temannya ke klinik. Berdasarkan informasi dari pihak klinik, korban diduga sudah meninggal 10 menit hingga satu jam sebelum tiba di klinik.
Fenny menambahkan, informasi yang diterimanya menyebut, jika korban sempat mengeluh sesak napas dan pingsan saat berada di sekitar GOR Delta Sidoarjo. Oleh kedua teman korban, dibawa ke rumah saudaranya di Tanggulangin.
Sebelumnya, korban datang dari Jombang bersama temannya dengan mengendari motor. Nah, korban dibawa ke Tanggulangin dan klinik dengan dibonceng dua. Namun sesampainya di klinik dinyatakan sudah dalam kondisi meninggal.
Mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Sidoarjo itu memastikan bahwa korban meninggal bukan di area resepsi
Ketua PW IPNU Jatim, M. Fakhrul Irfansyah mengatakan, jika korban merupakan pengurus PAC IPNU Mojowarnu Jombang. Menurutnya, korban memiliki riwayat penyakit sesak napas. Korban dipastikan dinyatakan meninggal saat berada di klinik Bunda Tanggulangin.(SMK MA’ARIF NU PRAMBON)
Sumber : radarsidoarjo.com