Kasus dan penyebaran DBD di Kabupaten Jombang belum hilang sepenuhnya. Bahkan, data terakhir menunjukkan 2 kecamatan di Kabupaten Jombang kini jadi atensi khusus gegara DBD.
Atensi Khusus Pemkab Jombang di 2 kecamatan itu, lantaran masih adanya lebih dari 10 pasien DBD aktif. Plt kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang Syaiful Anwar mengatakan, tren penyeberan DBD di Jombang mulai menunjukkan penurunan.
”Tren DBD mulai menurun. Tapi, masih ada dua kecamatan yang berstatus kasus aktif paling banyak, yakni Kecamatan Jombang dan Kecamatan Sumobito,” kata Syaiful Anwar, Plt Kepala Dinkes Jombang, kemarin (3/3).
Ia mengatakan, dua kecamatan tersebut diminta untuk melakukan upaya pencegahan lebih intensif, seperti PSN. Dua kecamatan itu, juga diminta melakukan pencegahan preventif melalui pendampingan dan pemantauan.Baik pemantauan dari bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinkes Jombang, juga puskesmas di dua wilayah tersebut.
”Mulai kepala puskesmas, sampai kader yang ada di desa, semua harus bergerak melakukan pencegahan lebih intensif. Sebab, pencegahan lebih mudah dan tidak berisiko, daripada mengobati,” jelasnya.
Syaiful menyebut, sejak Sabtu (2/3) kemarin, pihaknya tidak menerima laporan kasus baru dari fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes). Baik itu laporan dari puskesmas maupun rumah sakit swasta, serta RSUD Jombang dan RSUD Ploso.
Sumber: www.radarjombang.com