Gadis 19 Tahun Gantung Diri Di Mojokerto

OLAH TKP: Polisi melakukan olah TKP korban gantung diri di Dusun Sugihwaras, Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, tewas gantung diri, Senin (6/3) malam. (Dok Polres Mojokerto for JPRM)

Seorang gadis di Dusun Sugihwaras, Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, tewas gantung diri, Senin (6/3) malam. Polisi tengah menyelidiki penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan tragis. Berdasarkan keterangan keluarga, korban sempat akan dijodohkan oleh orang tuanya.
Korban adalah Anisa Nur Oktaviana. Remaja 19 tahun itu ditemukan tewas tergantung di pohon kelengkeng halaman rumahnya, sekitar pukul 22.30. Keberadaan korban kali pertama diketahui warga yang kebetulan sedang melintas. “Saksi berteriak meminta tolong dan beberapa orang datang langsung menurunkan korban,” kata Kasihumas Polres Mojokerto Iptu Tri Hidayati.
Saat ditemukan, tubuh korban sudah tak bergerak. Warga berusaha segera menolong korban dengan menurunkan badannya. Namun, korban diketahui sudah tak bernapas. “Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” imbuhnya. Petugas kepolisian yang mendapat laporan tersebut langsung turun ke lokasi. Jasad korban dievakuasi ke RS Sunberglagah, Pecet, guna proses visum.
Tim Polsek Kutorejo bersama Satreskrim Polres Mojokerto juga langsung melakukan olah TKP. Petugas memeriksa saksi-saksi serta mengamankan sejumlah barang bukti. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti korban nekat gantung diri.
Namun, berdasarkan informasi di lokasi, lanjut Tri, sebelum tewas mengenaskan korban sempat akan dijodohkan oleh orang tuanya. “Penyebab korban melakukan gantung diri belum diketahui, namun ada informasi bahwa korban sempat akan dijodohkan oleh orang tuanya,” jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Kutorejo AKP Achmad Rochim menyatakan, kasus bunuh diri ini ditangani Satreskrim Polres Mojokerto. Korban disebut sudah lulus sekolah. Pihak keluarga menolak jasad korban dilakukan otopsi. “Kalau dari usianya harusnya sudah lulus SMA, kami belum menanyakan lebih dalam karena pihak keluarga jelas masih terpukul,” ujarnya. (SMK MA’ARIF NU PRAMBON)

Sumber : radarmojokerto.com

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :