mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya Tewas Dianiaya Senior

Mojokerto – Seorang mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya asal Dusun Pudakpolo, Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto meninggal dunia diduga karena dianiaya seniornya di kampus.

Korban diketahui bernama Muhammad Rio Ferdinan Anwar, 19, yang merupakan putra dari Muhammad Yani, Kepala SPKT Polsek Kutorejo Kutorejo, Mojokerto. Korban Rio meninggal pada Minggu (5/2) malam di kampus Poltekpel Surabaya.

Muhammad Yani, ayah Rio mengaku mendapat kabar anaknya meninggal dunia sekitar pukul 22.45 WIB. Informasinya, Rio meninggal karena terjatuh dari kamar mandi. Dan saat itu, jenazah anaknya sudah berada di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji, Sukolilo, Surabaya.

Ketika melihat jenazah putranya, Yani merasa ada kejanggalan, karena ada sejumlah luka di leher dan wajah putranya, bibirnya pecah, wajahnya lebam dan mulut korban juga terus mengeluarkan darah.

Kata Yani, yang juga anggota polisi ini, kondisi jenazah anaknya ini bukan karena jatuh dari kamar mandi. Melainkan korban penganiayaan. Hingga akhirnya, dia melaporkan kasus tersebut ke Polsek Gununganyar pada Senin (6/2) dini hari. Kemudian, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan visum luar.

Lantas, Yani bersama petugas kepolisian mendatangi kampus di Jalan Gunung Anyar, Surabaya untuk melihat rekaman CCTV. Dari rekaman CCTV itulah terlihat Rio dibopong oleh sejumlah mahasiswa senior dari kamar mandi.

Dan kini, kasus dugaan penganiayaan mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya hingga meninggal tersebut masih didalami Polrestabes Surabaya. Bahkan, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim bersama tim Polrestabes Surabaya telah melakukan pembongkaran makam Rio pada Selasa (7/2) siangsekitar pukul 11.00.(tim/sma)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :