Mapolres Mojokerto Digeruduk Pesilat

Puluhan pesilat meluruk markas Polres Mojokerto Kota, kemarin pagi. Muda-mudi yang tergabung dalam salah satu kelompok silat ini memadati Jalan Bhayangkara depan mapolres. Aksi massa itu digelar disinyalir akibat salah seorang anggotanya tengah berhadapan dengan hukum.

Setidaknya lebih dari 40 pesilat berkumpul memadati gerbang utama mapolres kota sekitar pukul 07.30 kemarin. Muda mudi yang mengenakan setelan serba hitam itu datang ke lokasi tidak dengan tangan kosong. Melainkan, membawa sejumlah atribut layaknya bendera dan spanduk simbol khas kelompok. ’’Kumpul di depan gerbang situ. Ada yang sambil teriak-teriak tapi kurang kedengar jelas,’’ ujar Minah salah seorang pedagang di sekitar lokasi.

Menurutnya, massa bergerak dari arah timur. Berkonvoi dengan mengendarai motor, mereka lantas memarkir motor di sekitaran halaman depan polres. ’’Ada yang bleyer-bleyer, tapi gak sampai ribut. Di depan situ langsung didatangi polisi,’’ katanya.

Informasi yang berhasil dihimpun Radar Mojokerto, massa mulai berangsur membubarkan diri sekitar pukul 09.00. Hingga pukul 10.00 massa aksi sudah meninggalkan mapolres.

Sementara itu, Sekretaris PSHT Ranting Jetis Sonaji mengatakan, puluhan muda mudi yang memadati halaman depan mapolres tersebut merupakan pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Hanya saja, pihaknya enggan berkomentar banyak soal pesilat yang meluruk mapolres itu. Aksi tersebut digelar lantaran salah seorang anggotanya tengah berhadapan dengan ranah hukum.

Anggotanya tengah terlibat masalah dengan tetangganya hingga berujung pelaporan ke aparat penegak hukum (APH). ’’Ini bukan urusan yang di Dusun Pecuk, Desa Ngabar, itu. Beda lagi. Ini lebih ke persoalan pribadi (anggotanya). Maaf saya belum bisa kasih keterangan banyak,’’ katanya kemarin.

Terpisah, Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Iptu MK Umam belum memberikan respons saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Mojokerto melalui sambungan telepon dan pesan singkat hingga berita ini ditulis.

Sebelumnya, 28 April lalu Polres Mojokerto Kota digeruduk ratusan massa yang mengatasnamakan salah satu perguruan silat di Mojokerto. Disinyalir, aksi tersebut berkaitan dengan aksi pembacokan yang dialami Boy Herlambang di bawah Tol Surabaya-Mojokerto, Dusun Pecuk, Desa Ngabar, Kecamatan Jetis, 27 April lalu. (Tim/Sam)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :