Toleransi umat beragama di Kota Malang masih begitu kental. Pada ibadah salat Idul Fitri, Senin (2/5/2022) kemarin misalnya, mereka menyediakan halaman Gereja Hati Kudus Yesus Kayutangan untuk umat Islam menjalankan salat.
Lokasinya yang berdekatan dengan Masjid Jami Malang membuat, gereja ini menjadi salah satu tempat yang dijadikan Salat ied. Sejak pagi, pagar gereja telah dibuka, para pastor dan suster bersama umat Katholik, berdiri di depan pagar gereja sembari membagikan koran sebagai alas. Di sisi lain, beberapa orang umat gereja juga tampak menggelarkan tikar di halaman gereja.
Salah satu pastor Gereja Kayutangan, Romo Yoris, O Carm mengatakan, sengaja membuka area halaman gereja untuk menampung jamaah Salat Idul Fitri. Tak hanya membuka halaman, para pengurus gereja juga membagikan beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk salat.
“Pagar gereja kami buka sekitar pukul 04.30 tadi menyambut saudara Muslim yang akan Sholat Ied. Kami membuka dan mempersiapkan pelataran untuk digunakan teman-teman Muslim beribadah. Ini sesuatu yang luar biasa bahwa toleransi itu masih kuat di Kota Malang,” kata Yoris.
Romo Yoris menyatakan bahwa ini bukanlah kali pertama pihaknya mempersilakan umat Muslim menggunakan pelataran gereja untuk Sholat Ied. “Setiap tahun dilakukan. Namun karena dua tahun kemarin pandemi, dan kegiatan sholat dibatasi maka kami juga tidak melakukannya,” ujarnya.
Sedangkan Pastor Gereja Kayutangan lainnya Romi Paulus Teguh mengungkapkan, pembukaan gereja untuk area salat Idul Fitri menjadi aplikasi dari kebinekaan yang ada di Indonesia.
“Kami hadir, tikar-tikar kami gelar. Tapi yang terpenting adalah keramahtamahan. Kita belajar kebhinekaan. Kami juga berterima kasih kepada temen-teman Muslim yang mendoakan kami dan hidup bersama kami. Apalagi ini Malang, keragamannya kuat sekali,” ujar Romo Paulus Teguh.(tim/Sam)