Beberapa saat lalu publik Mojokerto dibuat gempar dengan munculnya buaya di Sungai Sadar, Dusun Toyorono, Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, ternyata buaya tersebut adalah buaya muara yang keluar dari habitat aslinya di Sungai Brantas karena faktor lingkungan.
Informasi yang dihimpun boleh suarajawatimur.com, Kepala Dusun Toyorono Andri Dwi Prasetyo mengatakan, baru kali ini buaya muncul di Sungai Sadar. Menurut dia, reptil karnivora itu keluar dari habitatnya melalui pertemuan Sungai Brantas dengan Sungai Sadar, sekitar 400 meter di sebelah timur titik munculnya buaya dalam video yang beredar.
“Buayanya dari Sungai Brantas mampir ke Sungai Sadar. Soalnya di Sungai Brantas kemarin sungainya terkontaminasi. Jadi, buayanya cari air yang segar,” kata Andri, Rabu (9/6).
Kepala Desa Sukoanyar, Priyanto menyampaikan hal yang sama. Menurut dia, buaya air tawar itu biasa muncul di pertemuan Sungai Sadar dengan Sungai Brantas.
Di kampung kami ada pertemuan Sungai Sadar dengan Brantas. Anak-anak pencari ikan biasa melihat di situ,” terangnya.
Petugas Resort Konservasi Wilayah 9 Mojokerto-Sidoarjo Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim Abdul Jalal, telah mengecek ke lokasi munculnya buaya bersama pemerintah Desa Sukoanyar. Menurut dia, habitat buaya muara tersebut di Sungai Brantas.
“Jenis buaya muara atau buaya air tawar. Bisa tumbuh dua meter lebih. Yang di video kemarin kalau saya lihat umurnya remaja. Perkiraan sudah 6 tahun lebih umurnya,” jelasnya.
Buaya tersebut keluar dari habitat aslinya ke Sungai Sadar, lanjut Jalal, karena faktor lingkungan. Buaya masuk ke Sungai Sadar melalui pertemuan Sungai Brantas dengan Sadar di Desa Sukoanyar.
Penyebab pindahnya mungkin polusi air, tercemar limbah perusahaan, limbah sampah dan sebagainya. Satwa kan nalurinya peka, mencari tempat yang aman. Bukan karena gangguan dari masyarakat,” imbuhnya.
Saat mengecek lokasi, petugas BBKSDA Jatim belum menemukan buaya tersebut di Sungai Sadar. Petugas mengimbau masyarakat segera melapor saat melihat buaya muara itu kembali muncul.
“Kami meminta ke perangkat desa kalau ada penampakan lagi supaya menghubungi BBKSDA untuk dilakukan pengamanan. Agar tidak terjadi konflik antara masyarakat dengan satwa,” tambah Jalal.
Buaya dengan panjang sekitar 2-2,5 meter itu muncul di Sungai Sadar pada Minggu (6/6) siang. Sungai tersebut sekitar 100 meter dari permukiman penduduk.(tim/Sam)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)