Kampung Miliarder di Tuban Larang Pengemis Hingga Sales Masuk

Usai viral beberapa saat lalu, banyak orang mulai mengunjungi Kampung Miliarder Tuban, para pengunjung terdiri dari pengamen, pengemis, wartawan hingga aneka sales.Kampung Miliarder tersebut berada di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu.

Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, seiring waktu berlalu, warga pun merasa terganggu dengan kehadiran mereka.sehingga banyak rumah warga yang tertutup rapat. Warga enggan bertemu dengan orang yang tidak dikenal.

Salah seorang warga Kampung Miliarder, Kholikoh (50) mengatakan, dirinya dan warga lainnya capek menerima tamu tidak dikenal. Seperti para sales yang menawarkan properti, investasi saham dan juga yang lainnya.

“Iya Mas, memang setelah viral itu, banyak sekali orang-orang itu datang ke sini ( Sumurgeneng). Tiap hari itu ada saja yang minta sumbangan. Itu ada yang dari luar kota. Ada yang dari Semarang, Yogya, pokoknya buanyak,” kata Kholikoh, Jumat (9/4).

“Selain itu media juga banyak. Yang promosi atau nawarkan investasi juga banyak. Jadi sekarang banyak rumah yang pintunya tertutup,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, akhirnya ada beberapa banner imbauan dipasang. Tujuannya agar orang luar desa tidak masuk Kampung Miliarder tanpa izin Pemdes. Dalam sebuah banner tertulis ‘STOP!!! Pengamen, Pengemis, Pemulung, Peminta Sumbangan, Sales Dilarang Masuk’.

Beberapa waktu lalu, Desa Sumurgeneng disebut sebagai Kampung Miliarder. Sebab, banyak warganya yang mendapat uang ganti rugi lahan hingga miliaran Rupiah. Lahan tersebut dibeli Pertamina untuk kilang minyak.

Banyak warga yang akhirnya memborong mobil dan membeli lahan di tempat lain. Banyak juga yang memilih merenovasi atau membangun rumah.(Mya/tim)

Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :