Dua sungai yang mengapit Desa Sadengrejo, Rejoso, Kabupaten Pasuruan meluap ditambah gorong gorong yang tidak memadai menambah parah banjir hingga mencapai 70 sentimeter.
Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, tokoh pemuda Desa Sadengrejo, Hudan Dardiri menjelaskan, tentang kronologi terjadinya banjir.
“Air mulai masuk magrib, semakin malam semakin tinggi. Sempat mencapai 70 sentimeter dan masuk ke rumah warga,” kata tokoh pemuda Desa Sadengrejo, Hudan Dardiri, Kamis (11/3).
Dardiri menyebut banjir kali ini relatif lama surut. Selain karena gorong-gorong tak memadai sehingga jalur air tak lancar juga karena pasang air laut.
“Siang ini sudah mulai surut, sudah keluar dari rumah warga, cuman genangan masih awet. Kalau hujan lagi, ya pasti nanti tinggi lagi,” jelas Dardiri.
Dardiri menjelaskan Desa Sadengrejo langganan banjir selama bertahun-tahun. Banjir di lokasi ini karena luapan dua sungai yang ada di barat dan timur desa. Beberapa tahun terakhir banjir semakin kerap terjadi karena gorong-gorong di bawah jalan tol di ujung utara kedua sungai tak memadai.
“Kami berharap ada normalisasi sungai serta pelebaran gorong-gorong di tol. Tanpa itu desa kami akan tetap jadi langganan banjir. Lama-lama bisa tenggelam,” terang Dardiri.
Menurutnya, pada 2014 pemerintah setempat melakukan normalisasi sungai barat desa. Normalisasi kala itu terbukti efektif mencegah banjir.
“Nggak ada banjir tahun 2014-2015. Saat ini sungai kembali dangkal,” sebut Dardiri.
Dijelaskan Dardiri karena sudah langganan banjir, warga hapal dengan situasi yang akan mereka hadapi saat air datang.
“Saat ada imbauan ‘awas Sadeng banjir’, ya kita hanya lihat saja di depan rumah, lihat perjalanan air. Kalau arus air cepat tinggi, berarti barang-barang segera dievakuasi ke tempat aman. Kalau arus pelan, oh berarti nggak mungkin masuk rumah, tidur,” pungkasnya.
Data Pusdalops BPBD Kabupaten Pasuruan, banjir di Desa Sadengrejo sempat mencapai 80 senti meter. Sedangkan di Kawisrejo 10 sentimeter. (Mya/tim)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)