Bojonegoro – Satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum di sawah. Mereka diduga menjadi korban jebakan tikus yang teraliri listrik.
Empat korban dalam satu keluarga ini antara lain seorang bapak bernama Parno (55) dan istrinya Riswati (50) dan dua anaknya, Jayadi (32) dan Arifin (21). Informasi yang dihimpun polisi dari Polsek Kanor, Minggu (11/10/2020) sekitar habis magrib, Parno bersama anak pertamanya Jayadi pergi ke sawah yang tak jauh dari rumahnya.
Mereka hendak mengairi sawah. Namun sebelum tiba di sawah, ada tiang bambu penyangga kawat aliran listrik jebakan tikus milik tetangganya, roboh ke sawah. Karena gelap, korban diduga tidak tahu jika ada kawat tercecer di tanah. Sehingga keduanya tersetrum dan tewas.
Hingga sekitar pukul 22.00 WIB Parno dan Jayadi tak kunjung pulang, Arifin dan ibunya mencari ke sawah. Namun diduga karena tidak mengetahui jalan menuju sawahnya, ada kawat listrik yang tergeletak di tanah. Keduanya turut tersetrum dan tewas di lokasi.
“Cerita awal dari keterangan warga, bapak dan anak pertama ke sawah habis magrib. Tak kunjung pulang hingga pukul 10 malam. Adik dan ibunya nyusul ke sawah,” kata Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo, Senin (12/10/2020).
“Pagi tadi sekitar jam 6 ada yang lihat korban tergeletak tak berjauhan di sawah milik tetangganya. Dan ditemukan tiang bambu dan kawat jebakan tikus dalam posisi roboh,” imbuhnya.
Sebelumnya disebut hasil visum sementara di rumah duka Gang Prijek 6, Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, di tubuh korban ada luka bakar. Seperti di kaki, dada dan tangan.
“Ada luka bakar diduga karena kesetrum di dada, tangan dan kaki di antara para korban. Korban sekeluarga yang tewas,” pungkasnya.
Sumber: detik.com (naskah berita asli)