Bondowoso – Dukun cabul memasukkan telur ke kemaluan pasien telah ditangkap. Perburuan pelaku diwarnai aksi pengejaran bak film laga. Seperti apa ceritanya?
Salah seorang tim Resmob Polres Bondowoso mengisahkan, pihaknya sudah menyanggong dukun cabul tersebut di sekitar Bondowoso selama sekitar 3-4 hari. Namun pelaku seolah menghilang bak ditelan bumi.
Kalaupun sempat terlihat, hanya sekejap. Setelah itu menghilang lagi. Bahkan dengan menggunakan peralatan pelacak sinyal ponsel, juga tak membuahkan hasil. Tapi polisi tak patah arang. Upaya pelacakan dan pencarian tetap dilakukan.
“Kemarin pagi, ada informasi pelaku bergeser ke luar kota. Setelah kami lacak, ternyata ke daerah Lumajang,” ungkap Prim, salah seorang anggota tim Resmob Polres Bondowoso saat berbincang di mapolres, Kamis (6/8/2020).
Ia melanjutkan, begitu terdeteksi geser ke daerah Lumajang, saat itu juga timnya berangkat ke sana. Bahkan, nyaris semalam suntuk timnya melakukan pelacakan lebih detil keberadaan dukun cabul tersebut.
“Sempat hilang sinyalnya. Tapi pagi tadi sekitar pukul 5, muncul lagi. Lalu kami hadang di tempat kemungkinan dia melintas. Kami sanggong terus,” papar Prim.
Selanjutnya pelaku dukun cabul terlihat melintas di daerah Bangsalsari, Jember. Tak mau kehilangan buruan, tim Resmob lantas mengejar mobil yang dikendarai pelaku. Pengejaran terjadi bak film laga. Karena memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
“Baru sampai daerah Maesan mobil pelaku berhasil kami pepet, lalu dibekuk,” imbuh Kasat Reskrim Polres Bondowoso, AKP Agung Ari Bowo, yang memimpin langsung jalannya penangkapan.
“Selanjutnya kami serahkan ke Polres Situbondo. Karena kejadian dan pelaporannya memang di sana,” tegas Agung singkat.
Seorang warga Bondowoso melapor ke kantor polisi karena menjadi korban perbuatan dukun cabul. Dengan dalih sebagai proses pengobatan, si dukun berinisial Arf (40), warga Grujugan, memasukkan telur ke kemaluan korban. Perbuatan itu dilakukan pada korban yang mengeluh sakit asam lambung.
Prosesi pengobatan itu dilakukan di hotel kawasan pantai Pasir Putih, Situbondo, dengan diantar suaminya. Tak hanya itu. Si dukun juga menggagahi dan menyetubuhi korban. Kendati, saat itu korban mengaku merasa seperti kena hipnotis. Di luar kesadaran. Korban mau saja melakukan apapun dan menuruti semua yang diperintahkan si dukun.
Begitu tiba rumahnya di Bondowoso, korban baru menyadari jika telah mengalami pelecehan seksual. Korban lalu menceritakan semua kejadian yang dialami itu pada suami dan keluarganya. Korban lantas melaporkan ke Polres Situbondo.