Lamongan – RS Darurat COVID-19 di Lamongan diresmikan secara virtual Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Turut dalam peresmian secara virtual fasilitas ruang observasi dan isolasi ini Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo.
RS yang dibangun dalam kurun waktu 5 minggu, memiliki Fasilitas Isolasi dan Karantina untuk Pengendalian Infeksi Penyakit Menular Emerging di Lamongan.
Dalam sambutannya, Doni mengatakan, pembangunan fasilitas observasi dan isolasi ini dilakukan berdasarkan permintaan dari Pemkab Lamongan yang disetujui oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
“Keberadaan fasilitas observasi dan isolasi ini tentunya akan menjadi bagian dari upaya Pemkab Lamongan dan Pemprov Jatim secara umum untuk mengakselerasi langkah-langkah percepatan penanganan COVID-19 menuju masyarakat produktif tetapi tetap aman COVID-19,” ujar Doni Monardo, Kamis (18/6/2020).
Sementara Bupati Fadeli mengungkapkan, pihaknya tidak berharap masyarakat Lamongan terpapar COVID-19 atau ada masyarakat Lamongan yang kehilangan nyawa karena COVID-19. Fasilitas isolasi ini, lanjut Fadeli, diharapkan bisa memutus rantai penyebaran virus baru yang membahayakan ini.
“Kita sudah mempunyai rumah sakit isolasi, yang berada di RSUD dr Soegiri, yang berada di Rusunawa, dan juga yang ada di Puskesmas Karangkembang Babat. Tetapi dengan pembangunan ruang fasilitas ini dengan peralatan-peralatannya juga lebih lengkap dan lebih steril, paling tidak ada dua, yaitu pasien cepat sembuh dan yang kedua tidak menular kepada yang lain, karena tempatnya steril banget,” jelas Fadeli usai Peresmian Virtual Fasilitas Isolasi Observasi COVID-19.
Setelah diresmikan, jelas dia, fasilitas ini akan segera ditempati dengan memindahkan pasien yang dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan ke ruang fasilitas ini. “Setelah acara peresmian, pasien-pasien akan dilakukan penggeseran ke sini dan ruang lama di RSUD dr Soegiri akan disterilkan ulang,” kata Fadeli.
Fadeli menerangkan, per hari ini untuk kasus COVID-19 di Lamongan tercatat ada 175 orang positif, 201 status PDP, 552 ODP, dan yang sudah sembuh 68 orang. Pemkab Lamongan, juga melakukan berbagai arahan dari pemerintah pusat seperti melakukan refocussing anggaran untuk penanganan COVID-19, pembagian masker dan membentuk kampung tangguh serta sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
“Kami berharap agar keberadaan ruang fasilitas ini bisa meminimalkan tingkat penularan COVID-19 kepada masyarakat yang lain,” terangnya.
RS di Jalan Kusuma Bangsa Lamongan yang berjarak kurang lebih 100 meter dari RSUD dr Soegiri, dirancang dengan daya tampung untuk 82 pasien. 75 Tempat tidur observasi dan 7 tempat tidur isolasi.
Pembangunan fasilitas ruang observasi dan isolasi dibuat per blok. Rinciannya yakni bangunan screening, bangunan 1 dan bangunan karantina 2 serta bangunan isolasi. Di lahan seluas 6.070 meter persegi yang disiapkan Pemkab Lamongan itu, Kementerian PU PR juga membangun power house untuk ruang pompa dan ground water tank, ruang jenazah, tempat sampah, penataan landscape, parkir umum dan dokter, serta pagar keliling.
Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5059044/rs-darurat-covid-19-di-lamongan-diresmikan