Kebiasaan tidur setelah sahur harus diwaspadai karena berdampak buruk bagi tubuh terutama untuk sistem organ yang bertugas mencerna makanan. Selain itu, ada banyak masalah serius lainnya jika kita tidak memberikan jeda waktu cerna dan langsung beranjak tidur.
Langsung tidur setelah sahur dapat mengganggu pencernaan karena tubuh akan bekerja lebih ekstra untuk mencerna makanan. Bahkan hanya berbaring saja tanpa benar-benar tidur dapat memicu masalah seperti refluks asam.
Karenanya, tegak adalah posisi tubuh yang lebih paling baik untuk mencerna makanan serta memungkinkannya menyerap makanan dengan mudah. Meski tak bisa disangkal bahwa berbaring setelah makan memang terasa nyaman.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa kembali tidur?
Mengutip LiveScience, apabila makanan yang dikonsumsi saat sahur kaya karbohidrat, protein, dan sayuran, maka dibutuhkan sekitar tiga jam untuk makanan turun sempurna dari lambung.
Jika langsung tidur kurang dari waktu cerna yang direkomendasikan, akan berdampak mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi tubuh.
Oleh sebab itu, usahakan untuk tetap aktif setidaknya 3 jam setelah makan sahur. Anda bisa melakukan ibadah subuh, seperti salat dan mengaji. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membersihkan dapur atau kegiatan lainnya yang bermanfaat. Sebagai kompensasi kurang tidur, Anda bisa ‘mencuri’ tidur siang sebentar atau menundanya sampai sore.
Berikut ini 7 dampak buruk tidur setelah sahur yang bisa membahayakan kesehatan, mengutip berbagai sumber.
1. Refluks
Refluks asam atau istilah medisnya Gastro-esophageal Reflux Disease (GERD) terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya. Ini biasanya disebabkan oleh pengaruh gravitasi yaitu perubahan posisi menjadi telentang.
Posisi telentang atau miring dapat menyebabkan makanan yang belum sepenuhnya dicerna di lambung mudah naik ke kerongkongan. Apalagi jika usai makan berat, Anda akan bangun dengan perut kembung.
2. Menurunkan kualitas tidur
Kebiasaan langsung tidur setelah sahur, terutama makan makanan berlemak dapat menurunkan kualitas tidur. Saat kenyang, Anda mungkin akan terasa mengantuk, tetapi akan muncul perasaan gelisah sehingga membuat mudah terbangun saat tidur.
3. Menaikkan berat badan
Sudah jadi rahasia umum bahwa dampak dari kebiasaan langsung tidur usai makan membuat berat badan melonjak naik. Tak heran, ketika Ramadan banyak orang bukan bertambah kurus tapi justru sebaliknya.
4. Peningkatan asam lambung
Gejala yang dirasa saat asam lambung yakni nyeri di sekitar lambung atau perut kiri atas. Bisa juga terasa sensasi panas di dada. Bagi yang mudah mulas dan sakit perut, sebaiknya hindari kebiasaan tidur selepas makan.
5. Sakit tenggorokan
Langsung tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Sensasi panas tak cuma dirasakan di dada saja tetapi juga di daerah tenggorokan. Ini disebabkan oleh efek lanjutan refluks asam atau GERD.
6. Sembelit
Biasanya, pengosongan lambung manusia membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga jam setelah makan. Dengan posisi berbaring atau tiduran dapat menghambat proses pengosongan lambung. Jika ini terus terjadi bisa memicu sembelit atau kesulitan buang air besar.
7. Serangan jantung
Kebiasaan langsung tidur setelah makan ternyata punya dampak yang sama buruknya dengan meluapkan emosi yang meledak-ledak, mengutip ScienceDaily. Menurut penelitian, orang yang makan berat dan langsung tidur kurang dari dua jam saja 2,8 kali lebih mungkin mengalami peningkatan tekanan darah sepanjang malam.
Apabila tekanan darah tidak kunjung turun dan terus-menerus terjadi dalam waktu yang lama, akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200424140306-255-496956/7-bahaya-tidur-setelah-sahur-bagi-kesehatan