Siapa Kelompok Anarko yang Ancam Bikin Kerusuhan ?, Ini Jawaban Panglima TNI

Munculnya kelompok Anarko di media sosial yang menggalang massa untuk melakukan kerusuhan di Indonesia kini didalami aparat kepolisian dan TNI.

Bahkan, munculnya kelompok ini sempat ditanyakan langsung oleh Anggota Komisi I DPR Dave Laksono dalam rapat kerja Komisi I dengan Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto melalui konferensi video, Rabu (15/4/2020).

Dave Laksono mempertanyakan kesiapan TNI atas deteksi adanya kelompok yang hendak menciptakan kekacauan di tengah pandemi Covid-19.

“Ada juga niatan dari sekelompok masyarakat yang ingin membuat kekacauan seperti Anarko dan lain-lain. Dari pihak TNI ini sudah melakukan tindakan apa untuk melakukan antisipasi sebelum hal-hal yang membuat kegaduhan massal terjadi?” tanya Dave.

Menanggapi hal tersebut, Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku tidak bisa secara detail menjelaskan hal tersebut dalam forum rapat. Namun, ia mengatakan, aparat TNI sudah bekerja sama dengan Polri untuk melakukan pemetaan.

“Terakit pelanggaran Anarko tidak terlalu saya buka di sini, namun dari aparat TNI sudah kerja sama dengan Polri untuk mitigasi kejadian tersebut,” kata Hadi.

Hadi juga mengatakan, kelompok Anarko saat ini sudah ditangani pihak kepolisian. “Dan pelaku semuanya sudah ditangani kepolisian dan TNI memonitor untuk membantu menertibkan masyarakat dan penegakan hukum,” ujarnya.

Sementara Kombes Yusri Yunus, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya mengatakan, polisi tengah mendalami dalang kelompok Anarko yang diduga akan melancarkan aksi vandalisme di Pulau Jawa pada 18 April 2020.

“Sementara ini masih didalami terus oleh tim, apakah kemungkinan ada aktor di belakangnya atau yang membiayai (kelompok itu),” kata Yusri kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Menurut Yusri, kelompok Anarko biasa berkoordinasi melalui media sosial untuk merencanakan aksi vandalisme. “Anarko itu kan memang tidak terstruktur. Mereka ada dalam satu grup, tapi pergerakannya sama menggunakan media sosial yang ada,” ungkap Yusri.

Saat mengamankan anggota Anarko yang melakukan aksi vandalisme di Kota Tangerang, polisi menyita barang bukti berupa buku-buku yang diduga mengajarkan terorisme.

“Ya buku-buku pelajaran sama kayak teroris gitu loh. Tugasnya mereka kan cuma bikin rusuh,” ujar Yusri.

Polisi telah menangkap tiga tersangka vandal yakni Rizky, RH dan RJ. Mereka melakukan coretan dengan tulisan provokatif yang tersebar sedikitnya di empat lokasi di kawasan Tangerang.

Ada tiga coretan yang dilakukan para pelaku, yakni ‘Kill the rich’ atau bunuh orang-orang kaya, ‘Sudah krisis, saatnya membakar’ dan ‘Mau mati konyol atau mati melawan’.

Mereka tergabung dalam kelompok Anarko yang telah memiliki rencana aksi vandalisme secara bersama di kota-kota kota besar di Pulau Jawa pada 18 April 2020. Aksi tersebut dilakukan untuk membuat gaduh di tengah wabah Covid-19.(tim/spo)

Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Kompas.com/link berita asli

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :