Sentra peternakan bebek atau itik di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi memiliki telur asin yang menjadi ciri khas kampung mereka. Banyak pendatang atau wisatawan dari luar kota yang sengaja mampir ke desa tersebut untuk mencicipi telur asin.
Salah satu bisnis usaha telur asin bebek yakni UD Adon Jaya milik Sulaiman. Dia telah menggeluti bisnis tersebut selama sekitar 10 tahun. Menurut dia, yang membedakan telur asin Sidoarjo dengan kota lain adalah rasanya. Sebab untuk pakan ternak bebek, dirinya menggunakan hasil laut. Karena memiliki kandungan protein tinggi yang akan berpengaruh pada kuning telur. “Khususmya memakai kepala udang dan kupang yang hanya ada di Sidoarjo,” ujarnya.
Selain itu, kampoeng bebek juga menyediakan berbagai sajian telur asin yang bisa dinikmati dengan pengolahan yang berbeda-beda. Seperti dengan cara diasap, dioven, dan dikukus.
Masing-masing pengolahan juga memiliki tingkat ketahanan yang berbeda sesuai dengan cara memprosesnya. Biasanya, untuk oleh-oleh, wisatawan lebih memilih telur asin oven karena memiliki ketahanan lebih lama, yakni selama satu bulan.
Sulaiman menyebutkan, kandungan nutrisi dalam telur asin bebek juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Seperti regenerasi sel, mencegah anemia, kaya antioksidan, mencegah masalah tulang dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Namun Sulaiman mengaku akhir-akhir ini faktor cuaca kurang mendukung produksi telur asin. Memasuki musim hujan menyebabkan produksi telur asin bebek menurun. Hal itu karena frekuensi bertelur bebek atau itik tidak sebanyak seperti saat musim panas.
Selain itu, proses pengolahan telur asin membutuhkan panas matahari. Sedangkan saat musim hujan, daerah perkampungan tersebut juga rawan banjir. (SMK MA’ARIF NU PRAMBON)
Sumber : jawapos.com