Prostitusi terselubung di warung remang-remang Desa Awang-awang Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto akhirnya ditutup secara permanen. Rupanya lokasi tersebut sudah ada sejak 38 tahun yang lalu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto Edy Taufik mengatakan, penutupan lokasi yang kerap digunakan sebagai ajang prostitusi terselubung tersebut bukan tanpa sebab.
Selain meresahkan warga, rupanya lokasi tersebut sudah ada sejak 38 tahun yang lalu. Bahkan dalam prosesnya penutupan petugas juga sudah berkali-kali melakukan himbauan hingga razia. Namun upaya tersebut tak pernah digubris.
Hingga akhirnya, petugas melakukan penyegelan sebanyak 29 warung remang-remang yang berada di Desa Awang-awang tersebut.
“Ditahun ini ada dua tugas yang menjadi titik berat Satpol PP. Yakni, membebaskan awang-awang dari prostitusi, dan membebaskan sejumlah wilayah dari PMKS,” ujar Edy, Sabtu (26/02/2022).
Mantan Kadishub Kabupaten Mojokerto memastikan, prostistusi terselebung dengan modus warung kopi ini dipastikan tidak akan beroperasi kembali.
“Masyarakat khawatir praktik prostitusi terselubung itu membawa dampak buruk di lingkungan setempat maka kita tutup permanen,” ucap Eddy.
Menurut Edy, berdasarkan keterangan pemilik lahan, yang bersangkutan justru tidak mengetahui kalau lahan yang disewa untuk warung kopi itu disalahgunakan sebagai tempat transaksi prostitusi terselubung.
Bahkan, saat operasi gabungan yang dilakukan secara berkala pihaknya mengamankan sembilan PSK di warung remang-remang. “Hasil pemeriksaan Dinkes dari sembilan PSK yang terjaring, enam justru positif HIV,” ucapnya.
Selain fokus penutupan secara permanan warung remang-remang, saat ini, pihaknya berupaya melakukan pembebasan lokasi-lokasi yang menjadi sasaran PMKS. Utamanya saat ini di perempatan Jalan RA Basuni, Sooko yang acap kali dijadikan jujukan peminta-minta.
Untuk itu, pihaknya mendirikan pos pantau, agar petugas Satpol PP Kabupaten Mojokerto terus bisa melakukan pemantauan di lokasi.
“Untuk PMKS ini, kami sediakan pos untuk pemantauan, dan lakukam penindakan secara MantaB. Yaitu, humanis, tegas, dan berwibawa. Seperti tagline baru kami, yang ingin lebih dekat dengan masyarakat,” tandasnya.(tim/Sam)