Seorang balita di Mojokerto tiba-tiba saja hilang saat bermain di depan rumahnya. Sempat beredar isu korban diculik seorang perempuan. Benarkah?
Kabar penculikan M Azmi Alrahmadani alias Al (3,5) sempat beredar di medsos. Balita warga Dusun Sukorejo, Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Mojokerto itu disebut-sebut hilang karena diculik seorang perempuan memakai daster merah.
Ayah Al, Masduki (41) pun angkat bicara menjawab isu tersebut. Sebelum hilang, Al bermain di depan rumahnya pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 17.23 WIB.
Saat itu hujan sedang turun. Ia sempat memvideokan aktivitas Al untuk ia kirim ke istrinya. Karena istrinya sedang bekerja di pabrik sosis di Ngoro Industri.
“Waktu itu istri saya tanya kondisi anak saya, lalu saya kirimi video itu. Kemudian istri saya minta Al supaya diajak pulang supaya tidak sakit karena hujan-hujanan,” kata Masduki, Senin (6/12/2021).
Masduki pun meminta Al yang saat itu berlarian di jalan kampung sambil hujan-hujanan untuk segera pulang. Terlebih lagi, saat itu menjelang magrib. Balita 3,5 tahun itu lantas bermain lempar kerikil ke selokan di depan rumahnya.
“Mau saya suruh pulang, saya ambil payung dulu, tidak sampai satu menit, anaknya sudah tidak ada. Saat itu sekitar pukul 18.00 WIB,” terangnya.
Seketika Masduki berupaya mencari putranya. Dengan cepat kabar hilangnya Al menyebar. Malam harinya, warga menggelar ritual duk-duk neng karena curiga Al diculik makhluk gaib.
Yaitu dengan menabuh berbagai peralatan dapur mengelilingi kampung. Namun, ritual tersebut tidak membuahkan hasil.
Masduki menjelaskan Al kemungkinan besar terpeleset ke dalam selokan saat asyik bermain. Selokan dengan lebar 40 cm, kedalaman 1 meter itu bersambung dengan gorong-gorong selebar 100 cm dengan kedalaman 1,5 meter lebih.
“Perkiraan saya tercebur ke selokan depan rumah saya, lalu masuk ke gorong-gorong yang jaraknya tak sampai 0,5 meter dari selokan. Saat itu tetangga tidak ada yang tahu sama sekali karena kondisi hujan dan magrib,” jelasnya.
Kapolsek Ngoro Kompol Subiyanto menegaskan isu Al hilang karena diculik seorang perempuan tidaklah benar. “Sudah jelas bukan penculikan, hilangnya di depan bapaknya, ditinggal ambil payung sudah hilang. Anaknya main lempar kerikil di sebelah got,” tegasnya.
Upaya pencarian terhadap Al terus berlangsung selama dua hari ini. Yakni melibatkan warga, polisi, BPBD Mojokerto, Basarnas Surabaya dan para relawan. Namun, hingga sore ini korban belum ditemukan.
“Pencarian sejak kemarin dari titik awal hilangnya korban sampai Sungai Brantas sekitar 4 Km dari sini (rumah korban). Hari ini melibatkan Basarnas menyisir depan rumah korban, karena sempit pakai alat-alat damkar, tapi masih nihil,” tandasnya.(tim/Sam)