Provinsi Jawa Timur menerapkan PPKM darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli. Kemudian PPKM diperpanjang level 4 hingga 25 Juli 2021.
Informasi yang dihimpun oleh suarajawatimur.com, Mobilitas warga di Jatim disebut turun 30 persen.
“Mobilitas ini dibagi, ada di beberapa kawasan. Kalau dirata-rata sekitar kurang lebih 30 persen (mobilitas warga turun),” ujar Dr Makhyan Jibril, Jubir Satgas COVID-19 Jatim, (25/7/2021).
Jibril menyebut, mobilitas warga turun paling signifikan di kawasan layanan transportasi umum seperti terminal, stasiun, dan bandara. Yakni turun sebanyak 47 persen.
Kemudian di tempat kerja, mobilitas warga turun sebanyak 34 persen. Lalu di taman, area publik umum turun 22 persen, serta di kawasan pertokoan ritel sebesar 16 persen.
Selama 23 hari PPKM, mobilitas warga justru mengalami peningkatan 19 persen di toko obat, bahan pokok, kebutuhan sehari-hari. Lalu di kawasan perumahan, mobilitas warga naik 11 persen.
Sedangkan, kondisi BOR (bed occupancy rate) rumah sakit di Jatim mulai menurun. Meski begitu, Jibril menyebut, angkanya masih belum sesuai standar WHO.
“BOR RS untuk isolasi COVID-19 turun dari 83 persen ke 77 persen. Untuk BOR ICU COVID-19 masih berada di angka 82 persen,” imbuhnya.
Total kasus kumulatif COVID-19 di Jatim sebanyak 277.103. Masih ada 55.191 kasus COVID-19 yang masih aktif/dalam masa perawatan.
Total pasien COVID-19 yang sembuh di Jatim sebanyak 203.754. Total pasien COVID-19 yang meninggal di Jatim sebanyak 18.158 kasus.(tim/Sam)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Detik.com (Naskah Berita Asli)