Probolinggo – Seorang buruh tani tewas tertabrak kereta di perlintasan tanpa palang pintu di Kelurahan Kebonsari Wetan, Kota Probolinggo. Korban diduga kurang hati-hati saat melintas dengan sepeda motor.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Korban yakni Sapik (57) warga Desa Karanganyar, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Korban meninggal di lokasi, setelah terseret sekitar 10 meter bersama sepeda motor yang ia kendarai.
Kecelakaan bermula saat korban mengendarai motor bebek dari arah timur ke barat. Saat menyeberang rel, korban tidak menoleh kanan-kiri. Padahal temannya yang sama-sama mengendarai motor berhenti sebelum melintas.
Korban akhirnya tersambar Kereta Api Probowangi jurusan Surabaya-Banyuwangi yang melintas. Menurut warga yang mengetahui peristiwa tersebut, Masito, korban tidak memperhatikan situasi di perlintasan tanpa palang pintu tersebut. Buruh tani yang akan panen jagung itu seperti terburu-buru.
“Korban terus melintas meski pengendara lain berhenti. Korban nyelonong ada kereta api melintas langsung tertabrak, tubuh dan motor terseret hingga 10 meter. Korban petani mau garap sawah di sekitar TKP sepertinya keburu-buru. Korban tewas di lokasi kejadian,” ujar Masito, Jumat (28/8/2020).
Petugas dari Polsuska Daop 9 Jember, bersama anggota Laka Lantas Satlantas dan Reskrim Polres Probolinggo Kota datang ke lokasi dan melakukan olah TKP.
Menurut Komandan Pleton Polsuska PT KAI Daop 9, Kapten Muhamad Halil, korban sempat diperingati oleh warga. Namun korban tidak mengindahkan teriakan warga.
“Korban sempat diperingati warga kalau ada kereta api melintas. Korban terus nyelonong dan langsung dihantam kereta api. Korban tewas di lokasi kejadian,” kata Halil.
Petugas mengimbau warga selalu waspada saat melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Sebab di Probolinggo ada ratusan perlintasan tanpa palang pintu.
Sumber: detik.com (naskah berita asli)