Lamongan – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 di Lamongan akhirnya terselesaikan. RS COVID-19 ini sudah siap untuk dioperasionalkan setelah resmi diserahterimakan ke Pemkab Lamongan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC) Lamongan Taufik Hidayat membenarkan jika pembangunan RS COVID-19 ini telah selesai dan siap untuk dioperasionalkan. RS COVID-19 ini, kata Taufik berhasil terselesaikan selama 39 hari kalender.
“Sudah selesai dan tinggal penyerahan dan yang menentukan (penyerahan) pusat. Kita menunggu jadwal,” kata Taufik Hidayat ketika dihubungi, Minggu (14/6/2020).
Dikatakan oleh Taufik, rencananya RS COVID-19 ini akan diresmikan penggunaannya tapi karena padatnya jadwal dari Kementerian PUPR dan BNPB sehingga peresmian pun ditunda sambil menunggu jadwal dari kedua pihak. Untuk pekerjaan pembangunan, lanjut Taufik, sudah selesai 100 persen.
“Rencana hari ini diresmikan. Tapi karena padatnya jadwal dari kementerian PU PR dan BNPB, peresmiannya ditunda sambil menunggu jadwal dari keduanya,” terangnya.
Taufik menambahkan, perlengkapan di dalam rumah sakit seperti bed dan lainnya untuk sementara diisi dari RSUD dr Soegiri dulu. RS COVID-19 ini, imbuh Taufik, sudah bisa untuk dipergunakan dan ruang isolasi ICU juga sudah disiapkan ventilator. Terkait tenaga medis, Taufik menyebut kalau untuk Sumber Daya Manusia (SDM) juga sudah disiapkan dari RSUD dr Soegiri.
“Untuk perlengkapan seperti bed sementara diisi RSUD dr Soegiri dulu sambil menunggu dari pusat. Di ruang isolasi ICU juga sudah disiapkan ventilator sehingga RS COVID-19 ini untuk dipergunakan sudah bisa,” ujarnya.
Ditanya terkait pemakaian, Taufik menuturkan kalau untuk pemaikan RS COVID-19 ini menunggu peresmian baru bisa dipakai. Taufik juga mengungkapkan, beberapa hari lalu areal dan seluruh isi dari RS COVID-19 ini juga telah disemprot dengan cairan disinfektan. Rumah sakit ini akan memiliki kapasitas ruangan sebanyak 82 ruang dimana 7 ruang diantaranya adalah ICU.