Pasuruan – Hari Raya Idul Fitri ke-7 atau Lebaran Ketupat di kawasan pesisir Kota Pasuruan, dipastikan tak semeriah tahun sebelumnya. Sebab, tradisi praonan tahun ini tidak bakal digelar.
Lurah Panggungrejo Hermanto juga telah mengeluarkan instruksi kepada masyarakat untuk tidak menggelar tradisi tersebut. Hal itu dilakukan untuk mempercepat upaya memutus rantai penyebaran virus korona.
“Kami instruksikan kepada pengurus RT RW untuk mengimbau warganya agar melarang keluarga atau kerabatnya datang ke wilayah Panggungrejo di hari lebaran ketupat,” terangnya.
Tradisi praonan selama ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan lokal. Sehingga jika digelar dipastikan akan mengundang kerumunan banyak orang. “Semua ini demi kesehatan dan keselamatan bersama,” tambah dia.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pasuruan Ihsan juga sepakat jika tradisi praonan tahun ini ditiadakan. Dengan begitu, potensi penyebaran virus korona bisa dicegah.
“Di samping itu kondisi cuaca saat ini juga kurang bersahabat. Angin kencang, ombak besar dan air laut sedang naik. Memang sebaiknya praonan tidak dilaksanakan dulu,” ungkapnya.