Pacitan – Kecelakaan kerja terjadi di lokasi tambang PT Gemilang Limpah Internusa (GLI), Desa Kluwih, Tulakan. Satu orang tewas akibat tertimpa reruntuhan terowongan. Seorang korban lain cedera.
“Ada dua orang (korban). Yang satu kena kakinya dan yang satunya meninggal,” terang Kapolsek Tulakan Iptu Agus Irianto saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (8/5/2020).
Agus menjelaskan peristiwa itu terjadi saat korban sedang bekerja. Keduanya tengah memindahkan bebatuan ke atas lori untuk selanjutnya dibawa keluar. Saat itulah diduga langit-langit terowongan runtuh.
Korban meninggal diketahui bernama Dwi Wahyu Cahyono (28), warya Dusun Krajan, Desa Kluwih. Adapun korban luka atas nama Boyamin (33), warga Dusun Pinggir, Desa Kluwih.
Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut diketahui setelah korban Boyamin berteriak minta tolong. Suara tersebut didengar oleh pekerja lain di ujung lorong.
Seorang karyawan bernama Sukatni lantas menghampiri sumber suara. Mengetahui kedua korban terhimpit reruntuhan, Sukatni lantas keluar terowongan untuk mencari bantuan.
Bersama para karyawan lain, mereka kembali masuk untuk mengevakuasi kedua korban. Keduanya berhasil dibawa keluar terowongan. Selanjutnya korban Dwi Wahyu Cahyono dilarikan ke puskesmas terdekat.
“Terus dibawa ke Puskesmas Ngadirojo. Yang lebih dekat kan ke situ,” papar Agus.
Adapun korban Boyamin yang mengalami cedera kaki, menurut Agus, dalam kondisi sadar. Saat ini dirinya menjalani pengobatan tradisional. Sebab yang bersangkutan keberatan dirawat di fasilitas kesehatan.
Pascakejadian kapolsek bersama beberapa personel mendatangi TKP. Pascamusibah yang menelan korban jiwa tersebut, aktivitas pertambangan diistirahatkan sementara. Petugas memasang garis polisi di pintu terowongan.
“Penyebabnya diduga karena korban kurang hati-hati dalam melakukan pekerjaanya,” pungkas Agus.