Kematian akibat DBD di Jawa Timur mencapai 31 orang per 22 April 2020. Tercatat pasien yang meninggal akibat DBD tertinggi di Malang ada empat orang, Kediri, dan Ngawi masing-masing sebanyak tiga orang.
Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, jumlah kasus DBD di Jawa Timur hingga 22 April 2020 mencapai 3.684 orang, yang tertinggi di Malang, Jember dan Trenggalek.
dr Herlin Ferliana, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mengatakan, kasus DBD di Malang mencapai 785, Jember mencapai 300 dan Trenggalek 208 orang.
Sedangkan di Surabaya, total kasus DBD sebanyak 13, Nganjuk 12 orang, Kota Mojokerto sebanyak 6 orang, dan Kota Pasuruan sebanyak 2 orang.
Dinkes Jatim mengimbau agar di tengah Pandemi Corona ini, masyarakat tetap memperhatikan penyebaran DBD. Karena sepertinya warga melupakan penyakit lain, yang sebenarnya sama bahayanya dengan Covid-19.
Kata dr Herlin, masyarakat tetap harus melakukan pemberantasan sarang nyamum (PSN) dengan 3M plus secara rutin, bermutu, serentak dan berkesinambungan.
“Minimal seminggu sekali harus melakukan 3M Plus, yakni menutup, menguras tempat penampungan air, menyingkir, mendaur ulang barang bekas,” ungkapnya dalam dari keterangan tertulis kepada Media. Minggu (26/4/2020).
Selain itu, warga juga harus menghindari gigitan nyamuk dengan memakai lotion anti nyamuk, memberi ikan pemakan jentik untuk bak yang sulit dikuras, dan pakai kelambu saat tidur. Serta selalu memyediakan obat penurun panas di rumah.(tim/pro)
Redaksi : Suara Jawa Timur