Pemerintah menetapkan setiap orang harus menggunakan masker saat keluar rumah untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona. Anda dapat menggunakan masker bedah atau masker kain dengan kualitas bahan yang baik untuk menangkal virus.
Masker bedah dinilai dapat menyaring 60-65 persen partikel. Masker kain yang baik harus dapat menyamai efektivitas masker bedah dalam menyaring partikel.
Bahan terbaik membuat masker kain adalah menggunakan dua lapis kain 600-thread count atau flanel piyama.
Kain 600-thread count adalah kain yang memiliki kerapatan 600 benang per inci persegi. Kain itu dibuat dengan menjalin benang secara vertikal dan horizontal. Kain ini biasanya digunakan untuk alas kasur atau sarung bantal dan kaus.
Menurut profesor dari Keck School of Medicine of University of Southern California, Benjamin Labrot, kain jenis ini memiliki kerapatan tinggi yang mampu menghalangi masuknya partikel-partikel di udara.
Untuk melihat efektivitas kain, LaBrot menyarankan untuk melakukan uji coba cahaya. Uji cahaya dilakukan dengan melihat cahaya yang dapat menembus kain.
“Pegang kain erat-erat. Jika Anda dapat melihat cahaya melalui kain, itu mungkin tidak sebagus kain yang tidak ditembus cahaya. Semakin tebal, semakin padat, semakin besar kemungkinan untuk menyaring dengan baik,” kata LaBrot, mengutip Healthline.
Ada pula sejumlah kain lain yang dapat menyaring udara dengan baik, tapi lebih sulit digunakan.
“Filter HEPA, kain penyedot debu juga bekerja dengan sangat baik. Kapas Quilter, yang punya jumlah benang sangat tinggi menyediakan hingga sekitar 80 persen penyaringan partikel kecil dan berkinerja lebih baik daripada masker bedah biasa,” kata LaBrot.
Namun, menggunakan kain tebal seperti di atas sebagai masker dapat menimbulkan masalah lain seperti kesulitan bernapas dan pengap.
Gunakan masker kain dengan kerapatan kain yang tinggi dan juga nyaman dikenakan agar dapat mencegah penularan virus corona.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200420182112-255-495392/bahan-terbaik-untuk-membuat-masker-kain