Imbas dari mewabahnya Covid-19 saat ini sudah benar-benar dirasakan masyarakat, khususnya warga miskin. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo pun memutuskan bakal segera memberikan bantuan langsung kepada masyarakat miskin.
Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, Presiden bakal memberikan bantuan berupa paket sembako serta bantuan langsung tunai (BLT). Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo lewat video conference, Rabu (8/4/2020).
Pertama, bantuan paket sembako kepada masyarakat miskin di wilayah DKI Jakarta yang sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta Lima daerah lain yang berbatasan dengan Jakarta.
Juliari Batubara, Menteri Sosial menyebutkan, paket sembako yang diberikan ke warga di Jabodetabek senilai Rp 600.000 per bulan. “Akan ada bansos khusus dari Presiden untuk Jabodetabek berupa paket sembako dengan nilai Rp 600.000 per keluarga,” ungkapnya.
Bantuan paket sembako tersebut akan diberikan selama tiga bulan dimulai per bulan April. Jadi, total tiap keluarga miskin akan mendapat paket sembako senilai Rp 1,8 Juta. “Penyaluran akan kami mulai dalam waktu dua minggu dari sekarang,” kata Juliari.
Kedua, bantuan untuk warga diluar Jakarta wilayah Jabodetabek akan diberikan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). Setiap keluarga juga akan menerima Rp 600.000 per bulan dan akan diberikan selama tiga bulan, dimulai dari bulan April ini.
Juliari menyebutkan, BLT ini akan diberikan kepada seluruh keluarga di luar wilayah Jabodetabek yang terdata dalam data terpadu Kemensos.
Namun syaratnya, keluarga tersebut belum menerima bansos lain, seperti Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Nontunai, ataupun Kartu Prakerja.
Selain mengacu pada data Kemensos, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan tiap pemerintah daerah untuk pemutakhiran data. “Nanti kami juga minta data tambahan dari pemda,” tambahnya.
Selain dua bantuan langsung tersebut, pemerintah juga menambah anggaran untuk program bantuan sosial lainnya. Seperti PKH yang ditambah jumlah penerimanya dari 9,2 juta keluarga menjadi 10 juta keluarga, serta nilai uang tunai yang diberikan untuk tiap penerima manfaat juga meningkat 25 persen.
“Penyalurannya juga dipercepat dari tiga bulan sekali menjadi sebulan sekali,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat.
Penerima Kartu Sembako juga dinaikkan dari 15,2 juta penerima menjadi 20 juta penerima, serta nilainya juga dinaikkan sebesar 30 persen dari Rp 150.000 menjadi Rp 200.000 dan akan diberikan selama sembilan bulan.
Lalu, Kartu Prakerja juga anggarannya dinaikkan dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun, dan penerima manfaatnya juga ditambah menjadi 5,6 juta orang.
Presiden Jokowi juga meminta penyaluran bantuan sosial ini melibatkan para pedagang sembako hingga pengendara ojek, aagar ada pergerakan ekonomi di tengah pandemi virus corona Covid-19.
“Rancang mekanisme yang bisa melibatkan sektor usaha mikro, usaha kecil, pedagang sembako di pasar, jasa transportasi ojek,” tegasnya.
Jokowi juga menekankan agar bantuan sosial ini tepat sasaran, dilakukan dengan cara-cara praktis dan tidak berbelit-belit serta tidak menyulitkan masyarakat,(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur
Sumber : Kompas.com