Satgas COVID-19 Situbondo menyebut maraknya kabar ‘Situbondo Lockdown’, hoaks. Kabar yang santer beredar di media sosial itu santer dikirim selama 2 hari ini juga menyebut dilakukan penjagaan ketat oleh aparat gabungan TNI, Polri dan Pemkab, di empat titik perbatasan.
Masing-masing, ujung barat hotel Utama Raya; pertigaan Suboh menuju Bondowoso; perbatasan Bondowoso – Situbondo (Desa Kalibagor); dan wilayah timur Banyuputih – Banyuwangi (TN Baluran). dipastikan hoax. Satgas COVID-19 Situbondo hanya akan menyiapkan posko-posko pemeriksaan di setiap perbatasan. Khususnya terhadap pemudik yang akan pulang ke Situbondo.
“Terkait berita Situbondo lockdown, perlu disampaikan bahwa pemerintah pusat telah menyampaikan tidak ada lockdown. Baik negara maupun daerah,” kata Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Situbondo, Agung Wintoro, Kamis (8/4/2020).
Dia menjelaskan kabar yang tak jelas sumbernya itu disebut-sebut sebagai pemberitahuan kepada warga Situbondo yang ada di luar kota, agar tidak mudik. Karena akan dikarantina selama 2 kali 14 hari (28 hari). Disebutkan juga, jika isolasi sudah disiapkan di Sidomuncul 2 dengan penjagaan sangat ketat.
Kabar berantai itu banyak ‘seliweran’ melalui pesan chatting personal dan grup, maupun dijadikan status aplikasi WhatsApp. Tidak sedikit yang mempertanyakan dan mengaku resah dengan kabar Situbondo lockdown tersebut.
Agung Wintoro menjelaskan, saat ini pemerintah telah mengeluarkan aturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun tidak mudah untuk menerapkan. Untuk menjadi daerah PSBB harus melalui keputusan Menteri Kesehatan dengan sejumlah kriteria. Di antaranya, jumlah kasus dan kematian meningkat signifikan, serta ada kaitan epidemiologi dengan kejadian serupa di wilayah lain.
“Di Situbondo sendiri, saat ini masih dibuat analisis tentang PSBB. Makanya, kabar atau berita Situbondo lockdown itu adalah hoax,” tegas Agung.
Sumber : detik.com