Sebuah video yang memperlihatkan hajatan pernikahan di Desa Mojokarang, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto dibubatkan polisi tiba-tiba viral di medias sosial.
Pembubaran hajatan tersebut dilakukan petugas demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Video viral tersebut diunggah akun bernam Akhmad Fathoni Assookoi pada Rabu (25/3) pukul 20.12 WIB. Sampai pagi ini, video berdurasi 2 menit 9 detik itu sudah disukai 1.481 kali serta menuai 346 komentar dari warganet.
“Mojokarang, Dlanggu lurr…
Sing duwe gawe mending gk pake resepsi, ato di undur sampai benar2 aman…(Yang punya hajatan lebih baik tidak pakai resepsi, atau diundur sampai benar-benar aman,” tulis akun Fathoni dalam unggahan video pada fans page ILM Kamis (26/3/2020).
Dalam video viral ini nampak polisi dan Kepala Desa Mojokarang datang ke tempat hajatan saat ramai tamu undangan. Kursi di bawah naungan tenda itu hampir semuanya penuh.
Kepala Desa menyampaikan larangan kegiatan pengumpulan massa melalui pengeras suara dengan didampingi Kapolsek Dlanggu AKP Airlangga Pharmady yang memakai baju preman serta dua anggotanya yang berseragam.
Sementara seorang anggota polisi berseragam lainnya berjaga di jalan masuk ke tenda hajatan.
“Untuk kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan massa saya larang mulai hari ini. Apapun bentuk kegiatannya, ya. Mohon didengarkan. Tidak ada lagi kegiatan yang bersifat berkumpul atau yang mengumpulkan massa lagi,” ujar Kepala Desa Mojokarang di lokasi.
Ini Video :
Pada momen yang sama, Kepala Desa Mojokarang juga meminta para pemilik warung kopi tidak menarik berkumpulnya masyarakat.
Sementara itu Kapolsek Dlanggu AKP Airlangga Pharmady juga menyampaikan hal yang sama. Dengan pengeras suara meminta para tamu pulang. Dia mengingatkan para tamu tidak lupa menyerahkan amplopannya kepada tuan rumah. Para tamu pun beranjak dari kursi masing-masing untuk pulang.
“Kita saling menjaga karena situasinya seperti ini, lagi prihatin. Jangan sampai nanti kalau sudah kejadian kita semua kena,” terang AKP Airlangga kepada keluarga pengantin.
Video ini menuai pro dan kontra di kalangan warganet. Banyak di antara netizen yang kasihan punya hajat.
“Undangan wes kesebar, jajan pangan wes siap terop salon Dekor wes Dp. Polisine penak enteng nek ngomong mbubarno (undangan sudah disebar, kue makanan sudah siap tenda sound system dekorasi sudah di-DP. Polisinya enak enteng kalau bilang membubarkan),” tulis akun Sahwan.
Banyak pula netizen yang mendukung pembubaran hajatan nikahan tersebut.
“Iya nih yg punya gawe mnding d undurrr, ojk ngeyel2 iki lek knek g ng 1,2 wong ae tp isok2 kbeh , ojok ndablek (jangan ngeyel-ngeyel, ini kalau kena tidak ke 1, 2 orang saja, bisa semuanya, jangan nakal),” ujar akun Siska Minos.
Sementara itu, Kapolsek Dlanggu AKP Airlangga membenarkan pembubaran hajatan itu dilakukan di Desa Mojokarang kemarin malam. Namun, dia menampik melakukan pembubaran hajatan nikahan tersebut.
“Bukan dibubarkan, tapi diimbau oleh Pak Kades dan warga mau membubarkan diri dengan sukarela,” tandasnya.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Tumur