KH Salahuddin Wahid atau yang biasa disapa Gus Sholah, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur meninggal dunia pada Minggu (2/2/2020).
Informasi yang dihimpun suarajawatimur.com, kabar meninggalnya Gus Sholah ini pun langsung menyebar di media sosial dan grup WhatsApp. Termasuk yang ditulis Arif Rahman, keponakan Gus Sholah.
“Innalillahi wa Inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke Rahmatullah Gus Solah, pada pukul 20:59 Di RS. Harapan kita, Mohon segala khilafnya dimaafkan. Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu. Semoga alm. husnul khatimah,” tulisnya.
Sementara Ketua Bidang Pendidikan PBNU, Dr Hanif Saha Ghafur, ketika dikonfirmasi awak media membenarkan kabar duka tersebut.
Kata Hanif, Gus Sholah, adik Gus Dur, Presiden ke-4 RI itu, meninggal dunia sekitar pukul 20.55 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita.
Sebelumnya, Gus Sholah menjalani bedah jantung, dan pada Sabtu (1/2/2020) kondisinya terus menurun. “Jadi sedang dalam pemulihan, tetapi kondisinya terus menurun,” ungkapnya.
Sementara mengenai pemakaman Salahuddin Wahid, masih menunggu informasi lebih lanjut. “Tetapi biasanya tradisi keluarga Tebuireng dibawa ke Tebuireng. Pastinya belum ada informasi,” ujarnya.
Sekedar informasi, Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942, beliau meninggal dunia pada usia 77 tahun.
Sebelumnya, Ipang Wahid, putra Gus Sholah mengatakan, kondisi ayahnya dalam keadaan kritis, Minggu petang. “Jumat kemarin Bapak drop banget,” ujarnya
Menurut Ipang, dua minggu lalu, Gus Sholah mengeluh adanya ritme jantung yang tak beraturan. Sehingga sempat dilakukan ablasi.
Ablasi merupakan suatu tindakan operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam ruang dalam jantung untuk mengisolir elektromagnetik liar di jantungnya.
Saat pemulihan, kondisi Gus Sholah terus menurun hingga akhirnya pada hari Ahad (02/02/2020) pukul 20.55 WIB Gus Sholah meninggal dunia.(tim/spo)
Redaksi : Suara Jawa Timur