Seorang bocah 13 tahun di Dusun Ngingas, Desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal, tewas tersengat kabel listrik, Sabtu (25/2) petang. Korban saat itu hendak menangkap ikan di saluran air sepulang mengaji.
Peristiwa nahas tersebut dialami Ahmad Rofi’i Firdaus. Ceritanya, sekitar pukul 16.30, korban bersama dua temannya sedang berjalanan kaki hendak pulang dari musala setempat. Mereka baru saja selesai belajar mengaji rutin. Di tengah perjalanan, pelajar 13 tahun ini tiba-tiba masuk ke saluran air. ”Korban melihat ikan dan mau menangkapnya,” ujar Kasi Humas Polres Mojokerto Iptu Tri Hidayati, kemarin (26/2).
Ketika korban berusaha keluar dari saluran air, dia berpegangan pada kabel yang tergelantung di sekitarnya. Saat itulah, Firdaus tersengat listrik. Tubuhnya terpental dan terjatuh di saluran air. ”Dua teman korban langsung mencari pertolongan ke warga sekitar,” jelasnya.
Warga yang mendapat laporan tersebut segera mengevakuasi korban. Bocah yang sudah tak sadarkan diri itu segera dibawa ke RS Sidowaras, Bangsal. Namun, nahas, korban dinyatakan tak bernyawa setiba di rumah sakit. Petugas kepolisian juga telah turun ke lokasi guna melakukan olah TKP.
Atas kejadian yang menimpa anaknya, orang tua korban menolak dilakukan otopsi. Baik luar maupun dalam. ”Keluarga korban membuat pernyataan tidak menuntut siapa pun atas kejadian ini,” tandasnya. Jasad korban dimakamkan malam itu.
Selama bulan ini, setidaknya terdapat dua kejadian korban tewas akibat tersengat listrik. Sabtu (4/2) lalu, Agus Sutiono, 37, tukang bangunan asal Dusun Kertoharjo, Desa Kintelan, Kecamatan Puri, tersengat listrik saat memperbaiki atap rumah di Dusun Gambuhan, Desa Modongan, Kecamatan Sooko. Korban tewas setelah terjatuh dari atap dengan ketinggian lima meter.(SMK MA’ARIF NU PRAMBON)
Sumber : radarmojokerto.com