Dua Desa di Tanggulangin Sidoarjo banjir hingga Ketinggian 40 Cm

Banjir di Sidoarjo merendam SD Negeri Banjarasri Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)

Sidoarjo – Banjir yang melanda dua Desa di Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo semakin parah. Ketinggian air yang awalnya 25 cm saat ini ketinggian air bertambah mencapai 40 cm, bahkan banjir tersebut membuat sekolah dasar di Desa Banjar Asri diliburkan.

di lokasi bahwa air menggenangi jalan kedua desa tersebut, dengaan ketinggian 20 hingga 40 cm. Selain itu ada dua sekolah SD Negeri, dan satu sekolah SMP Negeri yang tergenang air.

Yudi Aris Setyawan guru SD Negeri Banjar Asri mengatakan banjir di sekolahan ini sebenarnya sudah tiga minggu yang lalu. Namun air hanya menggenangi halaman sekolah, belum masuk ruang sekolah.

“Sebenarnya banjir ini sudah lama tiga minggu yang lalu. Namun yang paling parah mulai hari Sabtu (28/1) malam, bahkan air masuk ke ruang kelas,” kata Yudi di lokasi, Senin (30/1/2023).

“Karena ketinggian air semakin naik, untuk hari ini sementara semua siswa diliburkan. Rencana mulai besuk siswa belajar dengan sistem daring,” imbuh Yudi.

Yudi menambahkan rencana belajar daring itu selama dua hari, sambil memantau ketinggian air. Apabila ketinggian air surut akan dilakukan belajar sistem tatap muka kembali.

“Apabila ketinggian air belum menurun tetap kita lakukan belajar sistem daring. Karena siswa ini tidak bisa dipaksakan belajar matab muka dalam kondisi banjir seperti ini,” ujar Yudi.

Sementara itu Anggota Komisi D, DPRD Sidoarjo Mimik Idayana mengharapkan bahwa banjir di dua desa tersebut segera ada solusi. Karena di Desa Kedung Banteng, dan Banjar Asri tersebut langganan banjir setiap tahunnya.

“Kalau hanya disediakan pompa-pompa tidak bisa menyelesaikan penderitaan siswa yang yang terhalang saat melakukan belajar di sekolah,” kata Mimik.

Mimik menambahkan ketika pihaknya mendapat informasi kedua desa tersebut banjir, ia langsung mendatangi lokasi. Namun yang disanyangkan disekitar dua desa tersebut hanya disediakan pompa-pompa.

“Sayang pompa-pompa tersebut beroperasi ketika kami mengunjungi lokasi. Saya mendapatkan laporan itu dari masyarakat dua desa tersebut. Seandainya pompa-pompa itu beroperasi secara maksimal juga belum tentu memberikan solusi. Alangkan baiknya segera di bangun embung,” tandas Mimik.

Sumber : www.detik.com

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :