Sidoarjo – Bukan keripik pisang tetapi keripik batang pisang. Irisan tipis yang berongga dan digoreng kering ini gurih renyah rasanya. Bakal susah berhenti ngunyah!
Batang pisang umumnya dibuang atau dijadikan kompos. Tetapi siapa sangka batang pisang bisa diolah menjadi keripik. Irisan tipis gedebog atau batang pisang ini digoreng kering seperti keripik.
Keripik pada umumnya terbuat dari bahan ketela, singkong, jamur dan pisang. Di Sidoarjo, beberapa ibu berhasil membuat keripik terbuat dari gedebog (batang) pisang. Meski terbuat dari gedebog pisang, namun rasanya tidak kalah enak dari keripik lainnya
Pembuatan keripik gedebog ini sangat sederhana. Diawali memilih gedebog dari pohon pisang kepok merah, setelah buah pisang panen. Gedebog yang bisa dibuat keripik bagian bawah sepanjang 1 meter dari dongkel (pangkal) pohon pisang.
“Yang bisa dibuat keripik, bahan bakunya dari gedebog pisang kepok merah. Kalau dari gedebog pisang yang lain rasanya kurang enak,” jelas Suarti Suryaningsih, warga uerg kepada detikJatim, Sabtu (22/1/2023)
Proses pembuatannya perlu ketelatenan. Gedebog pisang dipotong-potong secukupnya. Kemudian dihilangkan kulitnya, diambil bagian tengahnya yang putih. Selanjutnya potongan gedebog direndam air kapur sirih selama satu hari. Setelah dicuci sampai bersih, berikutnya dilapisi adonan tepung, kemudian baru digoreng.
“Proses penggorengan apinya tidak terlalu besar, setelah dianggap masak selanjutnya ditiris membutuhkan waktu agak lama. Keripik sudah dingin baru dikemas dimasukkan ke wadahnya,” ujarnya.
Rasa keripik gedebog pisang ini ada lebih 5 variasi rasa. Di antaranya original, rasa jagung manis, balado, ekstra pedas, pedas manis.
“Untuk rasa bervariasi, ada original, rasa jagung manis, balado, ekstra pedas, pedas manis dan lain sebagainya. Sementara yang paling diminati pembeli adalah jagung manis dan original,” jelasnya.
Sementara itu keripik gedebok pisang buatan Suarti dan sejumlah ibu tergabung dalam Asman Jahe ini, diburu para penikmatnya. Selain sehat, harga per bungkusnya, sangat terjangkau dibanderol seharga Rp 5.000 saja
Dalam sebulan mereka mampu memproduksi 200 bungkus bahkan lebih. Untuk pemasaran, selain dijual ke lingkungan warga setempat, juga dijual ke lingkungan Dinas kabupaten Sidoarjo, UMKM hingga pondok pesantren.
Sejak tiga bulan terakhir mereka memproduksi keripik gedebog, Suarti tak mau jika usaha yang digeluti bersama tetangganya itu tidak membuahkan hasil. Bahkan dia sudah mengajukan perizinan PIRT dan berencana mematen produknya.
“Alhamdulillah meski baru 3 bulan, sudah banyak pesanan, bahkan kami emak-emak ini kewalahan melayani pesanan,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Fenny Apridawati mengapresiasi usaha tersebut. Dia mengaku, proses yang dilakukan sudah memenuhi standar kesehatan dan layak dikonsumsi.
“Setelah saya melihat sendiri proses dari awal pemilihan bahan, itu sudah benar. Yang bisa dipakai hanya gedebok pisang kepok. Kemudian diambil yang muda. Setelah pemilihan dicicipi dulu untuk menentukan pahit tidaknya. Kalau tidak pahit dan lebih muda itu yang kemudian dimasak. Insya Allah semua prosesnya higienis dan layak untuk dijual,” kata Fenny.
Fenny menambahkan, asuhan mandiri (Asman) Jahe sendiri merupakan binaan Dinas Kesehatan Sidoarjo.
“Dengan adanya produksi keripik gedebog pisang itu, dinilai mampu menumbuhkan lapangan pekerjaan baru, sesuai dengan program bupati Sidoarjo yakni mendukung 100 ribu lapangan pekerjaan baru,” tandasnya
(SMK Ma’arif NU Prambon)
Sumber : food.detik.com