Uang Deposito Tak Jelas, Puluhan Orang di Mojokerto Unjuk Rasa di Depan Koperasi

Seorang emak-emak mengamuk di kanto Koperasi Simpan Pinjam KSP Sejahtera Bersama di Jl Majapahit nomor 520, Kota Mojokerto. Lantaran uang yang didepositkan di koperasi tersebut tak bisa dicairkan.

Wanita paruh baya itu dibernama Titik Hariani, warga Sooko Gang 5, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Titik yang begitu emosi lantaran uang depositnya sebesar Rp 10 juta yang ditanam di KSP Sejahtera Bersama sejak tahun 2019 lalu tak bisa ditarik.

“Saya cuma dijanji-janjikan saja. Katanya bulan depan, tapi sampai saat ini tidak dikembalikan,” kata Hariani saat ditemui awak media, Rabu (15/6/2022).

Sebelum Hariani tiba, puluhan orang sudah lebih dahulu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor KSP Sejahtera Bersama. Mereka juga mendesak agar pihak koperasi mengembalikan uang deposito yang disimpan di koperasi tersebut.

Puluhan nasabah ini melakukan orasi dan membentangkan spanduk berisi tuntutannya. Setelah sekira 1 jam, pihak koperasi baru bersedia untuk ditemui. Sejumlah perwakilan nasabah didampingi kuasa hukumnya kemudian melakukan mediasi.

Kedatangan kami ke sini untuk meminta pertanggungjawaban pihak koperasi agar mengembalikan uang deposito klien kami atas nama Mujiono, asal Mojoagung. Karena deposito sebesar Rp 150 juta miliknya tidak bisa diambil,” kata kuasa hukum nasabah, Matyatim.

Matyatim mengungkapkan, dalam mediasi yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam itu tidak menemukan jalan tengah. Lantaran Kepala KSP Sejahtera Bersama di kantor pusat tak bisa dihubungi. Padahal, sudah sepekan lalu pihaknya melayangkan surat pemberitahuan ke pihak manajemen KSP.

“Sampai sekarang tidak ada kejelasan. Karena Kepala KSP pusat tidak bisa dihubungi. Jadi tidak jelas sampai sekarang,” ucap Matyatim.

Disampaikan Matyatim, kliennya menanamkan uang di KSP Sejahtera Bersama sejak tahun 2019. Kala pihak koperasi menanjikan bunga yang cukup tinggi, mencapai 4%. Kliennya yang tertarik kemudian menanamkan uangnya dalam 3 lembar deposit, dengan rincian Rp 50 juta perlembar.

“Ternyata saat mau ditarik uangnya, tidak bisa. Berkali-kali ditanyakan juga sama, katanya sudah ada putusan PKPU kalau koperasi pailid. Tapi anehnya kalau pailid kok masih beroperasi,” kata Matyatim.

Sementara itu, saat demo berlangsung sejumlah nasabah lain yang juga menanamkan uang di KSP Sejahtera Bersama tiba. Bersama kuasa hukum masing-masing, mereka juga hendak menanyakan persoalan yang sama kepada pihak koperasi.

“Kami mewakili 3 klien kami mau menanyakan terkait uang deposito yang disimpan di koperasi ini. Karena sejak 2019, uang klien kami sebanyak Rp 180 juta tidak ada kejelasan,” kata Arif Rahman, kuasa hukum salah satu nasabah.

Arif menuturkan, sejak Desember 2019 kliennya menanamkan uang di KSP Sejahtera Bersama dalam bentuk deposito. Kliennya tersebut dijanjikan Bungan sebesar 13% dalam kurun waktu 1 tahun. Selain itu uang deposito juga bisa diambil sewaktu-waktu.

“Setelah uang masuk, klien kami hanya sekali mendapatkan bunga, pada Januari 2020, setelah itu tidak ada lagi,” jelas Arif.

Selama ini, kliennya sudah berusaha mendatangi kantor KSP Sejahtera Bersama di Kota Mojokerto. Namun setiap kali, para nasabah ini hanya dijanjikan pihak koperasi. Manajemen koperasi juga selalu menyatakan jika uang yang didepositkan dalam kondisi aman.

Nah itu yang kita mau pertanyakan. Kita tidak tahu kalau ini tadi ada demo, namun yang pasti kedatangan kita ke sini untuk menanyakan soal uang deposito klien kami,” tukas Arif.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis pihak manajemen KSP Sejahtera Bersama belum bisa memberikan keterangan. Upaya konfirmasi ke pihak manajemen masih terus dilakukan. Sedangkan para pendemo masih bertahan di depan kantor koperasi.(tim/Sam)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :