Nenek 81 Tahun Tinggal Sebatang Kara di Dapur Reyot, Ini Kisahnya

Kisah pilu dialami Musayyeroh. Nenek berusia 81 tahun ini tinggal di sebuah rumah sempit di Dusun Morkolak Barat, Desa Kramat Kecamatan/Kabupaten Bangkalan. Kini, ia hidup sebatang kara usai suaminya meninggal beberapa tahun silam.

Rumah berukuran 2 x 3 meter itu menjadi tempatnya bernaung dari terik matahari sejak puluhan tahun lalu. Kediaman ini sebenarnya tak pantas disebut rumah.

Selain ukurannya sempit, tak ada yang membedakan mana ruang tamu, kamar tidur hingga dapur. Semuanya ada di satu area. Selain itu, kediaman Musayyeroh ini juga berada di sekeliling kebun salak.

“Adanya seperti ini, ya harus terima. Yang penting masih bisa bertahan hidup,” ujar Musayyeroh, Selasa (31/5/2022).

Pantauan detikJatim, rumah ini berdinding dan beratap seng. Sedangkan lantainya hanya beralaskan tanah.

Musayyeroh juga harus tidur dengan berbagai perkakas dapur serta barang-barang rumah lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia hanya mengandalkan belas kasih dari tetangga dan anak-anaknya. Sebab, di usia senjanya ia tak mampu lagi bekerja.

Diketahui, anak-anak Musayyeroh tinggal tak jauh dari rumah ibunya. Namun, kondisinya tak jauh berbeda. Sehingga, mereka tetap bertahan hidup dengan keterbatasan diri.

Kondisi ini pun akhirnya mendapat perhatian dari Kodim 0829/Bangkalan. Melalui program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), Musayyeroh mendapat bantuan untuk memperbaiki rumahnya agar lebih layak ditinggali.

“Untuk tahun ini ada 178 unit rutilahu yang akan mendapatkan bantuan renovasi, salah satunya bu Musayyeroh ini. Melihat kondisinya, kami nilai layak mendapatkan bantuan,” tutur Dandim 0829/Bangkalan, Letkol Inf Syarifuddin Liwang.(tim/Sam)

Support by : PT Media Cakrawala FM

Baca juga :